Luhut Dinilai Inkonsisten, Sebut Proyek Whoosh Busuk tapi Tetap Dilanjut

Joko Widodo bareng Luhut Binsar Pandjaitan di depan Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) alias Whoosh. (Foto: Istimewa)

Kumbanews.com – Sikap Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan terhadap proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh dinilai tidak konsisten.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, menyebut pernyataan Luhut yang menyebut proyek Whoosh “sudah busuk” namun tetap dilanjutkan, menunjukkan inkonsistensi sikap.

Bacaan Lainnya

“Idealnya, Luhut menolak melanjutkan proyek tersebut. Namun hal itu justru tidak dilakukan. Ini tidak konsisten,” kata Jamiluddin kepada RMOL, Selasa (21/10).

Menurutnya, sikap tersebut justru membingungkan publik. Sebab, Luhut tetap memaksakan penyelesaian proyek meski tengah dililit persoalan keuangan dan utang ke China Development Bank (CDB) dengan bunga dua persen per tahun.

Adapun total investasi pembangunan proyek Whoosh mencapai 7,27 miliar dolar AS atau sekitar Rp120,38 triliun.

Jamiluddin menilai, pemerintah perlu melakukan audit menyeluruh terhadap proyek yang digagas pada era Presiden ke-7 RI Joko Widodo itu. Audit tersebut dinilai penting untuk membuka transparansi penggunaan anggaran dan mengungkap pihak-pihak yang diuntungkan.

“Siapa pun yang memperoleh keuntungan finansial dari proyek ini harus ditindak secara hukum,” tegasnya. (**)

Pos terkait