Ahli waris Pato bin Kopi
Kumbanews.com – Masih terkait polemik lahan milik ahli waris Pato bin Kopi seluas 23 hektare, yang diduga belum dibayar oleh mantan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman yang juga kakak kandung dari mantan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman.
Lahan yang berlokasi di Jalan Kesadaran 4, kelurahan Panaikang, kecamatan Panakkukang, kota Makassar, tepatnya di belakang Kodam Hasanuddin, hingga saat ini belum ada penyelesaian baik dari pihak pembeli yang diduga mantan Mentan Amran Sulaiman dan juga dari ahli waris Pato Bin Kopi.
Kuasa hukum Pato Bin Kopi Andi Darwis mendesak kepada pihak Amran Sulaiman agar segera menyelesaikan pembayaran lahan 23 hektare terhadap ahli waris Pato Bin Kopi.
Selain itu Andi Darwis juga, mengaku kecewa. Pasalnya lahan yang masih menjadi sengketa, akan dibangun sebuah masjid oleh pihak tergugat Amran Sulaiman dan rencananya wakil Presiden RI (Wapres) KH.Ma’ruf Amin akan melakukan peletakan batu pertama.
Darwis menjelaskan, bahwa selain lahan 23 hektare juga ada lahan milik ahli waris Pato bin Kopi dimana lahan tersebut akan dibangun masjid.
” Ada dua lahan milik ahli waris Pato bin Kopi. Selain 23 hektare juga ada lahan yang satu lokasi atau berdekatan lahan 23 hektare dan lahan inilah yang rencananya Wapres Ma’ruf Amin akan melakukan peletakan batu pertama pada Senin (9/10/2023) besok untuk pembangunan masjid, ” ujar Andi Darwis, Sabtu (7/10/2023).
Maka dari itu kata Darwis, tujuh ahli waris Pato bin Kopi berkumpul melakukan konferensi Pers tujuannya menolak kedatangan Wapres KH. Ma’ruf Amin ke Makassar untuk melakukan peletakkan batu pertama.
“Sebab lokasi tersebut rencananya akan di bangun sebuah masjid termegah di Indonesia dengan anggaran diduga ratusan miliar. Dan dimana lokasi itu sendiri belum dilakukan pelunasan oleh pihak pembeli yaitu, Amran Sulaiman,”ucap Subtitusi 1 Andi Darwis ( kuasa hukum) ahli waris di jalan Abdul Dg. Sirua .
Andi Darwis juga menambahkan bahwa proyek pembangunan masjid termegah ini dibangun diatas tanah almarhum Jasman, yang merupakan menantu dari almarhum Pato Kopi.
“Ketika kita akan menuju ke lokasi pembangunan masjid melewati lokasi Pato kopi yang juga sampai saat ini pihak pembeli yaitu Pak Amran Sulaiman Mantan Menteri Pertanian juga belum menyelesaikan pembayaran kedua lokasi tersebut dan kedua lokasi tersebut telah dia kuasai sejak tahun 2020.Itulah alasan penolakan yang dilakukan oleh Ahli waris Jasman yang juga merupakan Ahli waris Pato bin Kopi, karena Jasman adalah anak menantu dari Pato bin kopi,” ucap Andi Darwis kepada kumbanews.
Jadi uraian tersebut di atas kata Darwis, bahwa ahli waris Pato bin kopi yang juga ahli waris Jasman merasa heran melihat bagaimana proses peralihan hak semua Ahli waris lokasi sudah dibanguni sementara belum dilakukan pelunasan andapun pembayaran sudah tidak sesuai dengan prosedur yang biasanya teransaksi jual’beli itu dilakukan dihadapan Notaris atau pejabat lainnya seperti Camat selaku pejabat pembuat Akte PPAT.
Sebagai Ahli waris baik’ Dari Pato bin kopi juga dari Jasman menilai banyak kejanggalan yang terjadi akibat dari transaksi dan peralihan hak lokasi tersebut diantaranya :
1. Pihak pembeli salah dalam menunjuk tim pembebasan Yaitu Nurfausiah Nuhri Uci
yang melibatkan suaminya Rindu Asis dan mengadu domba Ahliwaris Pato kopi.
2. Nurfausia Nuhri Uci Tidak memahami tentang tatacara pembebasan pembelian lahan sehingga banyak melakukan kesalahan dan tidak mengedepankan kebenaran dalam memverifikasi berkas
termasuk menggunakan beberapa surat surat seperti surat tanah rinci kuasa kuasa yang semua itu diragukan keabsahannya.
3. Nurfausia Nuhri Uci selaku koordinator atau yg mewakili pihak pembeli bertindak sebagai pembeli pengurus dan pedagang rela melakukan pembohongan publik termasuk membohongi ahliwaris Pato Kopi dan juga ahliwaris Jasman, kalau kami tidak berhak atas lokasi itu setelah dia berikan beberapa ahliwaris uang yang tidak sebanding dengan harga Tanah Milik Pato Kopi yang sampai saat ini belum terbayarkan oleh pihak pembeli.
4. Pihak pembeli Amran Sulaiman harus menarik kembali semua dana yang telah diberikan kepada Nurfausiah Nuhri Uci untuk menghindari salah bayar karena Dana yang telah dikeluarkan oleh pihak pembeli baru pada tanggal 6/10/2020, baru diantarkan kepada ahliwaris dengan cara bervariasi seperti satu anak Pato Kopi diserahkan sebesar Rp500 juta dalam bentuk cek dan
beberapa dalam bentuk cek Rp50, ada yang mendapat Rp 60 juta juga Rp75 juta, tapi semuanya dikembalikan kepada pihak yang mengirimkan karena mereka tidak mau lokasi yang notabene sudah dikuasai, tapi proses pembayarannya dicicil apalagi harga dari tanah itu tidak diketahui .
5.Seharusnya Amran Sulaiman membetuk tim untuk memeriksa Nurfausiah Nuhri Uci bersama dengan mitranya dalam hal administrasi kelengkapan surat surat keuangan pertanggungjawaban keuangan karena ke tujuh ahli waris Pato Kopi Belum ada yang pernah menerima uang sesuai dengan prosedur yaitu sesuai dengan harga Tanah warisan mereka.
6. Kalau pihak pembeli punya etikad baik untuk menyelesaikan masalah tersebut seharusnya meluangkan waktu untuk bertemu dengan tujuh perwakilan anak Pato bin Kopi untuk mengetahui duduk persoalannya apa yang dilakukan oleh Koordinator Nurfausiah Nuhri Uci bersama suaminya kepada ahliwaris dan pertemukan untuk mmembicarakan kasus tersebut agar mendapat jalan keluar. Dan Pak Amran Sulaiman tidak boleh bermain dibelakang layar karena bagaimanapun bapak sudah mengklaim kalau lokasi itu sudah bapak beli dan Tidak menutup kemungkinan sudah disertifikatkan atas nama pihak lain’ bisa jadi keluarga bapak atau perusahaan bapak . Dan kami yakin suatu hari nanti akan ketahuan.
7. Lokasi peninggalan nenek kami Pato kopi dan jasman yang bapak kuasai sekarang dengan niat untuk membangun tempat ibadah seharusnya bapak bersihkan dari semua sisi karena itu menjadi ladang pahala buat bapak dan keluarga bapak, termasuk bagian dari mengangkat derajat pak Amran Sulaiman mantan Menteri Pertanian, membangun masjid termegah di Sulawesi Selatan mengundang wakil Presiden Republik Indonesia untuk pencanangan baru pertama hari Senin ( 9/10/2023) besok Dan akan diliput oleh media nasional dan itu adalah sebuah prestasi bapak tetapi bapak lupa bahwa Itu mencederai hak kami sebagai Ahliwaris yang belum terselesaikan dan jangan salahkan kami ahliwaris kalau terpaksa kami Akan sampaikan fakta bahwa kami ahliwaris belum dilepaskan hak kewarisan yaitu Belum dibayarkan.
8. Perlu bapak Amran Sulaiman ketahui bahwa didalam proses penguasaan lahan dan peralihan lahan Itu banyak orang yang tercederai oleh kehadiran Suami Nurfausiah Nuhri Uci sebagai provokator yang mengambil hak Orang dan yang sudah bekerja bertahun-tahun membantu kami seperti Andi. Darwis.G.SH
Bersama tim mereka hak mereka tidak diberikan malahan dilaporkan ke Polretabes Makassar karena dianggap sebagai penipu. Kami ahliwaris Pato Kopi dan jasman jadi saksi, bahwa beliaulah yang bekerja termasuk mengurus lokasi Itu sampai terjadi transaksi antara ahliwaris Pato Kopi dan Nurfausiah Nuhri Uci sebagai awal dari kejadian tersebut yaitu pada tanggal (10/1/2020) awal mula dari masuknya pihak pembeli yaitu Nurfausiah Nuhri Uci yang mewakili bapak Amran Sulaiman. Jelas ketika diputuskan harganya di kantor AAS bulding
Andi. Darwis bersama dengan Suharto dan Abd. Rahman dan beberapa Ahliwaris termasuk Lurah Panaikang memutuskan harga tanah dan mengurus surat surat SPOP SPPT sporadik setelah selesai ditinggalkan dalam teransaksi.
9. Perlu bapak ketahui bahwa Nurfausiah Nuhri Uci telah melakukan PJB di kantor notaris Senggeng Pulaweng Paula pada tanggal (10/1/2020) bersama Suharto dan Abd. Rahman dan mengeluarkan dana sebesar Rp 500 juta sebagai DP dengan kesepakatan 125.000/M Ada buktinya dengan akal -akalan Suharto dan Rindu Asis di bulan Maret dan membuat Lagi PJB di Notaris Senggeng Pulaweng Paula yang di TTD oleh H. Mansur CS dengan direktur CV Altir dengan Harga 62.500/M. Disinilah Mafia mulai bersaksi menghilangkan 62.500. Entah siapa yang simpan atau sembunyikan Bisa jadi juga adalah bagian dari sebuah upaya menghindari pajak yang harus di setor kepada begara
dan satu dari pihak yang pernah melakukan PJB di notaris yaitu Abd. Rahman Rani Badja sebagai salah satu pihak penjual tidak pernah membatalkan PJB tersebut yaitu 125.000/Meter.
10. Terkait dengan hal tersebut perlu bapak ketahui bahwa dari 7 ahli waris Pato Kopi telah memberikan kuasa Subtitusi kepada Suharto dan Abd. Rahman Rani Badja dan Suharto dan Abd Rahman Rani Badja rela mengalihkan kuasa subtitusi mereka kepada Andi. Darwis Selaku direktur utama PT Tri Barata Yudha tahun 2016 dihadapan notaris Irwan Ampulembang SH, sehingga yang berhak untuk melakukan transaksi adalah Andi. Darwis bukan yang lain, karena kuasa dan perjanjian belum pernah dicabut oleh kami semua ahliwaris Pato Kopi itu selesai terhadap munculnya kuasa ke 2 yang atasnama H.Mansur, Usman ,Musakkir dan Supri dg.Tawang adalah akal akalan Rindu Asis yang mau mengambil alih hak Andi Darwis setelah beliau selesaikan tugasnya mengurus Sporadik Spop SPPT PBB dan kuasa H. Mansur Cs sudah dicabut oleh Jumakkara bersaudara dan dianggap tidak berlaku lagi.
11. Perlu bapak Amran Sulaiman ketahui perlakuan koordinator atau yang mewakili bapak yaitu Nurfausiah Nuhri Uci
ketika Rindu Asis ditugaskan untuk mengawasi alat berat ekskavator dalam pembersihan lahan itu mulai memecah belah ahliwaris Pato kopi dengan kata kata seperti anda tidak berhak di lokasi itu karena anda mencabut kuasa H.Mansur.Cs. Itu dilakukan terhadap Jumakkara dan beberapa saudara mereka.
Perlakuan Nurfausiah Nuhri Uci ketika Jumakkara bersaudara dan sepupu mereka datang untuk menemui bapak Amran Sulaiman mempertanyakan hak mereka diusir di kantor Aas bulding pada tanggal (17//8/2024/3) oleh Nurfausiah Nuhri Uci danb mengatakan “ngapain kalian kesini anda tidak berhak di lokasi Itu karena dialihkan dan kemudian dia
bersalaman tangan dengan Jumakkara dan disaksikan oleh ahliwaris yang hadir dianggap dianiaya dan dilaporkan ke Polretabes Makassar dan Jumakkara dijemput tengah malam oleh petugas kepolisian dari Polrestabes Makassar Utk diperiksa pada (17/8/2023) malam.Termasuk pengacara pengacara yang bekerja di kantor bapak juga beberapa telah melaporkan Jumakkara bersaudara sebagai penipuan dan penggelapan uang dan sampai saat ini belum bisa dibuktikan oleh penyidik.
12. Apabila bapak Amran Sulaiman tetap ingin melanjutkan pembangunan masjid dilokasi peninggalan nenek kami Pato Kopi dan Jasman, kiranya bisa mengambil alih masalah ini kami semua sudah lelah dan capek di intimidasi baik secara langsung dengan kata kata kasar yang semua itu membuat kami menyatu untuk melawan orang yang menzalimi kami InsyaAllah saat ini dari sekitar hampir 50 ahliwaria Pato Kopi dan Jasman kini tinggal beberapa orang mereka ada yang bekerja sama dengan Nurfausiah Nuhri Uci Yaitu Suharto bersaudara ada cicit dari Pato Kopi H.Mansur, Musakkir, Usman yg semua Ini adalah orang yang dikendalikan oleh Rindu Asis dan istrinya yaitu Nurfausiah Nuhri Uci. Saya yakin kebenaran Akan terungkap pada saat yang tepat,” tutur Andi Darwis ( Kuasa Hukum ) Ahli waris Pato Bin Kopi, Sabtu (7/10/2023) sore.
“Dari semua keterangan diatas kami ahliwaris Pato Kopi dan ahliwaris Jasman menolak kehadiran Wapres untuk melakukan peletakan batu pertama pembangunan mesjid dilokasi peninggalan nenek dan bapak kami sebelum dilakukan pembayaran dan pelunasan untuk menghindari terjadinya kekisruhan dan keributan kami minta kepada wakil presiden Republik Indonesia untuk tudak menghadiri acara tersebut karena kehadiran wakil presiden Republik Indonesia adalah hadirnya simbol negara memasuki wilayah privasi kami sebagai hak Ulayat kewarisan yang belum selesai negara tidak boleh berpihak kepada seseorang atau kelompok apalagi ini menyangkut dengan kewarisan dan keperdataan sebagai Ahliwaris Pato bin kopi dan jasman kami Akan melakukan perlawanan’ mempertahankan hak kami sampai titik darah penghabisan
Kami menyadari bahwa berat’ tantangan yang dihadapi oleh Ahli waris Pato kopi tetapi juga semua itu menjadi kewajiban bagi kami untuk mempertahankan insyaallah atas kejadian tersebut semoga Komnasham memantau Termasuk komisi kepolisian Nasional media Nasional media loka.
Saat ini sedang memantau perkembangan baik’ dilokasi maupun dimana kami Ahli waris Pato bin kopi dan jasman Akan melakukan kompresi pers semoga Allah SWT menerangi jalan perjuangan kami dan kepada Pihak Yg merasa Ada kepentingan sebaiknya mencari solusi penyelesaian
Tetap semangat seramai ramainya pesta pasti’ Ada ujungnya,”terang Andi Darwis.
Sementara itu, Nurfausiah alias ( Uchi ) saat di konfirmasi menyampaikan” aku tidak ngerti. Maaf ya. Yang pasti mereka salah kalau mendesak bapak Andi Amran, karena beliau tidak ada kaitannya. Coba tanyakan pak A. Darwis apa benar dia transaksi dengan ataupun atasnama pak Andi Amran, ” ucap Uci.
Lanjut, “terserah anda mau bilang apa. Anda belum tentu benar, intinya kalau saya ada curang atau mengambil hak orang silahkan laporkan. Alhamdulillah juga karena anda dan semua yang fitnah juga telah mengurangi beban saya terutama untuk akhiratkku. Tolong sampaikan terima kasihku kepada yang sering cerita tentang saya juga yah!,” ujar Nurfausiah alias ( Uchi ) melalui pesan whatsapp ke kumbanews.