Prabowo: Uang Koruptor Harus Kembali ke Rakyat Lewat Pendidikan

Prabowo Subianto hadiri penyerahanan duit hasil korupsi CPO (Biro Pers Istana)

Kumbanews.com – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mengembalikan uang hasil korupsi kepada rakyat melalui sektor pendidikan. Ia menginstruksikan agar Rp13 triliun hasil sitaan kasus ekspor minyak kelapa sawit (CPO) diinvestasikan ke Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, untuk mengalokasikan sebagian uang hasil sitaan korupsi ekspor minyak kelapa sawit (CPO) senilai Rp13 triliun ke dalam program investasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Bacaan Lainnya

Prabowo menegaskan, dana hasil efisiensi anggaran dan sitaan dari para koruptor harus dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, salah satunya melalui pemberian beasiswa pendidikan.

“Kita didik mereka dengan beasiswa penuh LPDP, dan akan saya tambahkan. Uang hasil efisiensi, penghematan, serta dana dari koruptor-koruptor itu sebagian besar akan kita investasikan ke LPDP, mungkin yang Rp13 triliun itu,” ujar Prabowo saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna Satu Tahun Pemerintahan di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Pada hari yang sama, Kejaksaan Agung menyerahkan uang hasil sitaan senilai Rp13 triliun kepada Menteri Keuangan. Dana tersebut berasal dari kasus korupsi ekspor CPO dan produk turunannya.

“Mungkin yang Rp13 triliun itu diserahkan Jaksa Agung kepada Menteri Keuangan hari ini, dan sebagian bisa kita taruh di LPDP untuk masa depan,” imbuhnya.

Perkuat Pendidikan, Cetak Generasi Unggul

Prabowo menilai sektor pendidikan Indonesia harus diperkuat melalui dukungan pendanaan yang berkelanjutan. Ia mencontohkan program Sekolah Garuda, yang dirancang untuk mencetak generasi unggul dan mempercepat ketertinggalan Indonesia dari negara lain.

“Kita harus mengejar negara-negara lain. Karena itu segala upaya akan kita lakukan untuk mengejar ketertinggalan ini. Program SMA Garuda kita targetkan 10 sekolah tiap tahun, dengan standar tinggi. Tidak masalah, karena kita negara besar,” tegasnya.

Prabowo juga menyoroti pentingnya mencari anak-anak dengan tingkat kecerdasan atau IQ tinggi. Namun, ia menekankan agar pencarian itu tidak hanya difokuskan pada kalangan menengah ke atas.

“Kita harus mencari mereka ini, dan jangan anggap mereka hanya dari keluarga menengah ke atas. Banyak anak dari kalangan bawah, bahkan miskin, ternyata punya kecerdasan luar biasa. Kita harus temukan mereka,” ujar Prabowo.

Kepala Negara pun meminta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Menteri Sosial, Panglima TNI, hingga Kapolri untuk membangun jaringan hingga ke desa-desa dalam menjaring generasi unggul tersebut.

“Mungkin bisa dibantu oleh ormas-ormas, yayasan-yayasan, dan lembaga sosial untuk mencari mereka ini,” tutup Prabowo.
(**)

Pos terkait