Seorang anak Palestina divaksinasi polio, di tengah konflik Israel-Hamas, di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, pada Sabtu, 31 Agustus 2024/CNA
Kumbanews.com – Program vaksinasi pencegahan polio di kalangan anak-anak Gaza terhambat oleh serangan militer Israel yang masih berlanjut di wilayah tersebut.
Wakil Menteri Kesehatan Gaza, Yousef Abu al Rish menilai gencatan senjata perlu diberlakukan karena mereka kesulitan menjangkau wilayah rentan polio karena khawatir diserang Israel.
“Harus ada gencatan senjata agar tim dapat menjangkau semua orang yang menjadi sasaran kampanye ini,” tegasnya, seperti dimuat Associated Press pada Minggu (1/9).
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan mengatakan pihaknya hanya mengizinkan jeda kemanusiaan untuk mengamankan vaksinasi polio selama delapan jam hingga 9 September mendatang.
Mereka menegaskan bahwa keputusan itu bukan gencatan senjata, sehingga memungkinkan tentara Israel melanjutkan operasi militer di wilayah lainnya di Gaza.
Kampanye vaksinasi dilakukan setelah kasus polio pertama dalam 25 tahun di Gaza ditemukan bulan ini.
Dokter menyimpulkan bahwa seorang bayi berusia 10 bulan lumpuh sebagian akibat jenis virus yang bermutasi setelah tidak divaksinasi karena perang.
Kebanyakan orang yang terjangkit penyakit ini tidak mengalami gejala dan mereka yang mengalaminya biasanya pulih dalam seminggu atau lebih jika obat tersedia.
Perang Israel di Gaza, yang kini memasuki hari ke-330, telah menewaskan sedikitnya 40.691 warga Palestina, kebanyakan wanita dan anak-anak dan melukai lebih dari 94.060 lainnya.
Kementerian mengatakan rumah sakit menerima 89 korban tewas pada hari Sabtu (31/8), termasuk 26 orang yang meninggal dalam pemboman Israel semalam, dan 205 korban luka salah satu penghitungan harian tertinggi dalam beberapa bulan.
Sumber: RMOL