Kumbanews.com – Relawan Ganjar-Mahfud yang tergabung dalam Progresif Sulsel bersama Tim Pemenangan Daerah TPD AMIN Sulsel adakan nonton bareng debat terakhir calon presiden (capres) 2024.
Pegalaran nonton bareng tersebut dihadiri para pengurus Progresif diantaranya Direktur Progresif Wilayah Sulsel Anwar Matawappe, Asrijal Sekjen Progresif, Jubir TPD Amin Sulsel Muh Saleh Said, Risfayanti Caleg DPRD Propinsi Sulsel serta menghadirkan kurang lebih 300 orang relawan berlangsung di Max One Hotel, Jl Taman Makam Pahlawan, Kota Makassar, Minggu (4/2/2024).
Dua relawan dari dua kubuh ini merasa adanya ketidak beresan dalam proses demokrasi sehingga dilaksanakannya nonton bareng tersebut.
Juru bicara Tim Pemenangan Daerah (TPD) AMIN Sulsel Muh Saleh Said mengatakan, pegelaran tersebut adalah untuk mencegah sesuatu yang memang seharusnya dicegah.
“Bahwasanya pasangan 02 lahir dari ketidakberesan konstitusi,” katanya saat ditemui di lokasi nobar.
Menurutnya, kegelisahan antara relawan AMIN dan relawan Ganjar-Mahfud akibat goyangnya demokrasi di Indonesia.
dan masifnya 02 menggunakan struktur kekuasaan perangkat desa dan perangkat pemilu, ini yang kemudian menjadi kecemasan kita bersama sekaligus kami bersilaturrahmi dengan teman teman Progresif, ungkap Ale panggilan akrab Muh Saleh Said.
“Saya mau berterimakasih kepada teman-teman progresif karena mau membuka ruang untuk nonton bareng bersama TPD AMIN sekalian silaturahmi ,” tambah Ale.
Humas Progresif Wilayah Sulsel Aditya Djohar mengatakan, pegelaran nobar itu adalah bentuk kekecewaan para relawan terhadap demokrasi di Indonesia saat ini.
“Kami ingin bagaimana demokrasi kembali seperti semula yang tidak lagi tanpa dinasti,” katanya.
Dirinya menganggap jika demokrasi di Indonesia saat ini sedang sakit dan tidak baik-baik saja.
Olehnya, mereka mengundang relawan AMIN untuk turut bergabung menyelamatkan demokrasi di Indonesia.
“Benar, kita saat ini lagi sakit demokrasi maka itu kami dari Progresif Wilayah Sulsel berkomunikasi dengan
TPD AMIN Sulsel memperkuat dan menyelamatkan demokrasi,” jelasnya.
