Oknum Guru SMA PGRI Manggarupi Diduga Terlibat Pungli Pentas Seni

Kumbanews.com –  SMA PGRI Manggarupi kecamatan somba Opu kabupaten Gowa tengah menjadi sorotan tajam menyusul dugaan pungutan liar (pungli) yang melibatkan guru seni, ber inisial S,A, terkait pentas seni yang akan digelar pada 22 Januari 2025. Tuduhan pungli ini berpusat pada sosok S,A yang diduga meminta sejumlah uang kepada siswa sebagai biaya partisipasi.

Informasi dari beberapa siswa menunjukkan S,A, melalui pesan WhatsApp, meminta uang sebesar Rp500.000 per siswa untuk biaya baju adat dan make-up. Yang lebih mengejutkan, S,A diduga mengancam kelulusan siswa yang menolak berpartisipasi. Ancaman ini menimbulkan keresahan dan ketakutan di kalangan siswa.

Bacaan Lainnya

Kepala Sekolah SMA PGRI Manggarupi, yang dikonfirmasi pada 13 Januari 2025, membantah adanya pungutan sebesar Rp500.000. Beliau menjelaskan bahwa biaya partisipasi yang disepakati hanya Rp250.000, yang akan digunakan siswa untuk menyewa peralatan pentas seni. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai perbedaan signifikan antara keterangan Kepala Sekolah dan tuduhan terhadap S,A.

Ketika dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp dan ditunjukkan bukti tangkapan layar pesan tersebut, S,A membantah telah mengirim pesan permintaan uang Rp500.000 dan melakukan pengancaman. Beliau berdalih bahwa akun WhatsApp-nya mungkin telah digandakan. Penjelasan ini dinilai kurang meyakinkan oleh banyak pihak.

Perbedaan keterangan antara S,A dan Kepala Sekolah, ditambah dengan dugaan ancaman terhadap kelulusan siswa, menjadi fokus utama sorotan.

Pihak sekolah harus segera menindaklanjuti laporan ini secara transparan dan memberikan penjelasan yang memuaskan kepada orang tua siswa dan masyarakat. Tindakan tegas terhadap S,A sangat diperlukan untuk mencegah praktik pungli dan intimidasi serupa di masa mendatang.

Keterbukaan dan transparansi sangat penting untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap SMA PGRI Manggarupi dan memastikan proses belajar mengajar berjalan dengan baik.

Pos terkait