Kumbanews.com – SMA Negeri 15 Maros yang baru resmi dibuka pada bulan Juli 2025 menghadapi tantangan besar di awal perjalanannya. Sekolah yang masih memiliki tiga kelas ini terpaksa berjalan dengan keterbatasan tenaga pendidik.
Kepala SMA Negeri 15 Maros, Abd. Rasyid, mengungkapkan bahwa hingga saat ini hanya dirinya yang aktif mengajar, sementara siswa lainnya kerap harus mengisi pembelajaran secara mandiri karena tidak adanya guru tetap.
“Untuk sementara guru yang diperbantukan di SMA NEGERI 15 Maros, berasal dari sekolah – sekolah terdekat, seperti SMAN 11, SMAN 13, SMAN 14, SMAN 5, maupun SMK Widya Nusantara Maros,” ujar Abd. Rasyid.
Ia juga menegaskan, sekolah tidak bisa menerima tenaga honorer karena keterbatasan anggaran untuk pembayaran gaji honorer tersebut. Karena itu, pihaknya mendesak agar Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Pendidikan segera menempatkan tenaga pendidik di SMA Negeri 15 Maros.
“Kami berharap perhatian serius dari pemerintah, sebab sekolah ini adalah harapan baru bagi masyarakat Maros. Namun, tanpa tenaga pendidik yang cukup, proses belajar-mengajar tentu tidak akan berjalan maksimal,” tambahnya.
Dengan kondisi yang serba terbatas, SMA Negeri 15 Maros membutuhkan dukungan penuh agar dapat berkembang dan memberikan pendidikan yang layak bagi para siswanya.