Kumbanews.com – Terlahir kaya dan berkuasa, itulah Raja Thailand Maha Vajiralongkorn. Belakangan ia tengah menjadi sorotan lantaran kelompok pro-demokrasi menuntut agar Raja Maha Vajiralongkorn melepas kuasa atas kekayaan monarki serta kontroversi yang melibatkan selir-selirnya. Melirik sisi lain pria berusia 68 tahun ini, bagaimana seleranya?
Dikutip dari berbagai sumber ada beberapa mobil yang kerap digunakan Raja Vajiralongkorn. Berikut rangkumannya.
Mobil pertama ialah Mercedes-Benz Maybach s600 Pullman. Mobil sedan panjang ini memang dikhususkan bagi kepala negara, maupun kerajaan di seluruh dunia.
Selain mobil terbaru, Raja Vajiralongkorn juga memiliki mobil klasik yang tak sembarangan , yakni Rolls Royce Silver Cloud III 1964 hingga Cadillac Convertible tahun 1960 yang biasa digunakan ketika dalam upacara resmi, misalnya pada 18 Januari 2020 lalu ini.
Mercedes Maybach 62 kelir krem-lah yang menjadi pilihan Raja Thailand sebagai mobil untuk menemani kegiatannya sehari-hari. Harganya mencapai Rp 6,78 miliar. Mobil tersebut kabarnya juga sering digunakan mendiang Raja Bhumibol Adulyadej ketika sedang melakukan perjalanan.
Raja Vajiralongkorn juga memiliki banyak koleksi mobil, termasuk banyak model klasik, seperti Rolls-Royce Corniche, Rolls-Royce Panthom VI, Rolls-Royce Silver Spur stretch limousine, Rolls-Royce Silver Spur Park Ward. Banyak kendaraan yang dulunya milik ayahnya, dan beberapa mobil modern seperti Mercedes-Benz, BMW, Porsche, Ferrari, Cadillac dan lain-lain.
Dilansir dari Los Angeles Times, Rabu (2/12/2020). Raja Thailand Maha Vajiralongkorn adalah raja terkaya di dunia.
Ia tercatat memiliki akses ke salah satu kekayaan kerajaan terbesar di dunia, yakni sebuah perusahaan induk rahasia. Perusahaan tersebut sarat dengan saham di perusahaan blue-chip Thailand dan tanah utama di jantung kota Bangkok. Total kekayaannya mencapai US$ 30 miliar atau setara Rp 439 triliun. Sejumlah sumber bahkan menyebut kekayaannya mencapai US$ 43 miliar.
Vajiralongkorn yang naik takhta setelah kematian ayahnya, Raja Bhumibol Adulyadec pada 2016 lalu, mengalihkan semua kepemilikan di perusahaan besar yang dikenal sebagai Biro Properti Mahkota (CPB) senilai US$ 70 miliar setara Rp 1.024,7 triliun (kurs Rp 14.639/US$) ke kepemilikan pribadinya.
Hal itulah yang jadi fokus gerakan pro-demokrasi yang menuntut transparansi keuangan monarki dan batasan kekuasaan yang sangat luas.
https://www.instagram.com/p/B6njUtThPOL/?igshid=1xf2ii19o7ovi
