TMP Panaikang Terabaikan: Sampah Berserakan, Nisan Rusak, hingga Krisis Air Bersih

Kumbanews.com – Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang, Makassar, kini terlihat memprihatinkan dan terkesan tidak terurus. Kondisi itu terungkap saat sejumlah wartawan meliput acara Tabur Bunga Nasional dalam rangka HUT ke-80 TNI, Jumat pagi (3/10).

Daun-daun kering berserakan di area makam, cabang pohon besar yang patah merusak sejumlah nisan, bahkan beberapa makam tampak miring akibat akar pohon yang terangkat.

Bacaan Lainnya

Yang lebih memprihatinkan, TMP sebagai tempat peristirahatan terakhir lebih dari 2.100 pahlawan tidak memiliki fasilitas air bersih sejak beberapa bulan terakhir. Akibatnya, toilet di area makam mengeluarkan bau menyengat yang mengganggu para peziarah.

Sejumlah prajurit TNI peserta tabur bunga menyesalkan kondisi tersebut.

“Jangan seperti pepatah, habis manis sepah dibuang,” ujar seorang perwira yang saat itu hendak menggunakan toilet.
“Kasihan para pahlawan kita, seolah ditelantarkan,” tambahnya.

Ketika dimintai keterangan, Supri Jumain, salah satu petugas TMP, enggan berkomentar dan mengarahkan wartawan kepada Koordinator Lapangan (Korlap) bernama Iksan.

Menurut Iksan, batang pohon besar yang tumbang sudah ditangani bersama Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup. Namun terkait ketiadaan petugas kebersihan serta terputusnya aliran air bersih dari PDAM Makassar akibat tunggakan, ia meminta agar wartawan menghubungi atasannya di Dinas Sosial Provinsi Sulsel.

Sayangnya, nomor kontak pejabat yang diberikan tidak dapat dihubungi.

Sejumlah pengamat menilai kondisi ini memalukan dan mendesak Gubernur Sulawesi Selatan maupun Wali Kota Makassar untuk turun tangan segera. Mereka mengingatkan bahwa permasalahan fasilitas dasar seperti kebersihan dan air bersih tidak boleh terhambat birokrasi, apalagi menyangkut penghormatan bagi jasa para pahlawan yang dimakamkan di TMP Panaikang.

Sementara itu, Danramil Panakkukang/Manggala, Mayor Inf Mappayukkung, juga menyayangkan minimnya perhatian pemerintah. Ia mengaku sudah berulang kali menghubungi pihak Dinas Sosial, tetapi hanya mendapat jawaban soal keterbatasan anggaran.

“Pohon tumbang kemarin justru kami yang urus, mendatangkan tukang senso dari Gowa dan dibantu petugas kebersihan Panakkukang. Bohong besar kalau ada dinas yang turun,” tegasnya.

Menurutnya, bahkan untuk pengecatan makam, biaya didapat dari sumbangan masyarakat dan sebagian masih berutang. “Jelang HUT TNI kemarin pun pembersihan dilakukan lewat kerja bakti tentara,” tambahnya.

Sejumlah pengamat mendesak Gubernur Sulsel dan Wali Kota Makassar segera turun tangan tanpa terhambat birokrasi. Mereka menilai, memperhatikan TMP Panaikang adalah bentuk penghormatan nyata terhadap jasa para pahlawan.

 

Editor: M. Yusuf

Pos terkait