Kumbanews.com – Warganet heboh dengan cuitan akun @TMCPoldaMetro soal video berjudul 5 ambulans diduga milik Pemprov DKI Jakarta yang membawa batu dan bensin untuk dipakai bom molotov.
Gimana nggak heboh tuh, cuitan yang diunggah Kamis dinihari 26 September 2019 pukul 02.14 WIB itu dalam waktu singkat dihapus. Wah, ada apa ini?
Warganet menduga akun Polda Metro Jaya itu menyebarkan informasi salah atau disinformasi. Ada pula yang menyebutkan akun itu blunder dengan menyebarkan hoax. Jejak digital telanjur sudah diamankan oleh warganet.
Beberapa akun mengunggah detik-detik cuitan akun @TMCPoldaMetro yang dihapus. Nah, heboh momen tersebut meluas ke trending topic Twitter. Tagar #ManaBatunya menyindir momen hapusnya cuitan tersebut. Ada ribuan cuitan yang menggunakan tagar #ManaBatunya.
Meski dihapus di Twitter, postingan video serupa masih tertampang di akun Instagram @tmcpoldametro sampai saat berita ini dibuat.
Akun yang mengaku relawan kemanusiaan, @DukeCondet sampai membuat utasan yang menampilkan video versi yang lebih lama. Dan dalam video tersebut saat pintu belakang salah satu ambulans dibuka, tidak terlihat batu yang dimaksud.
Duke of Condet
@DukeCondet
“Mana batunya, pak?”
-A THREAD-
Menjelang Subuh ini gue melihat akun @TMCPoldaMetro posting kalo mereka nangkep 5 Ambulance milik Pemprov DKI yg di gunakan untuk mengevakuasi korban kerusuhan Anak STM VS Polisi, pada tanggal 25-26 September 2019.
Benarkah ada batunya?
“Batunya transparan pak? Apa lagi dikumpulin?”, sindir
@reygimbal.
Warganet lain yang kalah sindirannya. Dengan bertanya halus.
“Gue dari tadi nyariin batunya, dimana ya? Ternyata ada di hati kalian,” Kata @wepe20_ .
“Udah 2 video yg mereka upload tu bang…kaga ada batunya,” balas akun @JoniSugiharto.
Warganet yang sempat menyaksikan video sebelum dihapus mengaku sampai melihat berkali-kali dalam rekaman video. Rata-rata mereka heran di dalam ambulans tak ada batunya, kenapa akun Polda Metro tersebut menyebarkan ke khalayak ambulans membawa batu.
“Btw narasi tuduhan ‘Ambulance membawa batu’ semacam ini juga pernah digunakan Polisi saat Aksi 21-22 Mei 2019 di depan gedung Bawaslu. Kasus ini sangat aneh karena seperti skenario yg dibuat2 dan sudah digoreng oleh para BUZZER LAKNAT sebelum dipublikasikan. Siapa pembuat HOAX?” tulis akun @DukeCoendet.[vv]