Adik Sepupu Belum Ditemukan, Evi Masamba Menangis

Kumbanews.com – Tangis haru Evi Masamba, pedangdut asal Masamba, saat menceritakan kondisi kampung halamannya yang diterjang banjir bandang.

Ya, banjir bandang menerjang Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, tempat di mana Evi Masamba lahir dan dibesarkan.

Bacaan Lainnya

Tangis Evi Masamba pecah saat meminta pertolongan kepada orang-orang melalui siaran langsung via instagram.

Dalam laman Instagram-nya, Evi Masamba melakukan siaran langsung.

Sambil menangis, Evi Masamba yang kini sedang berada di Jakarta tampak sedih.

Hal itu lantaran Evi Masamba kesulitan menghubungi keluarganya di Masamba.

Hingga kini adik sepupu Evi Masamba yang tinggal di Radda, seputar pinggiran sungai juga belum diketahui keberadaannya.

Melalui story-instagramnya, Evi meminta bantuan agar siapapun yang mengetahui keberadaan adik sepupu beserta ibundanya yang hilang dapat menghubungi Evi Masamba melalui DM instagram Evi Masamba.

“Yg kenal ini ade sppuku tabe kita DM saya dia tinggal di radda dekat dri pinggir sungai sampai skrang belum ada kabar sama mamanya kasian (emoji menangis) tolong ug di radda, ” ujar Evi Masamba.

Sedih mengetahui kampung halamannya ditimpa bencana, Evi Masamba pun mengurai inisiatifnya.

Evi Masamba menawarkan mobil Alphard-nya kepada orang-orang.
Ia ingin membantu para korban banjir bandang di Masamba.

Karenanya, Evi Masamba pun meminta pertolongan kepada orang-orang agar menyebarkan kabar dijualnya mobil Alphard tersebut.

“Saya mau jual Alphard ku, nanti saya mau sumbang (donasi ke Masamba). Hubungi suamiku. Tolong dibantu ya, di-share. Lillahi ta’ala. Saya mau bantu orang di sana, kasihan,” pungkas Evi Masamba seraya menangis.

Kembali menumpahkan air mata, Evi Masamba mengaku akan mencari donasi guna membantu warga yang terkena dampak banjir bandang.

Hal itu dilakukan Evi Masamba bukan tanpa alasan.

Diakui Evi, warga Masamba telah membantunya hingga menjadi artis.

“Mudah-mudahan apa yang kita kasih bisa meringankan beban mereka. Karena kasihan, rumah mereka sudah (tertutup) lumpur, tidak ada tempat tinggal. Ya Allah ya Rabb,” ucap Evi sambil terus menangis.

Tak cuma menjual Alphard-nya, Evi juga menggalang donasi melalui laman Instagramnya.

Dilansir dari TribunnewsBogor.com, bencana banjir bandang akibat luapan sungai menerjang Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pada Senin (13/7/2020) malam.

Akibat terjangan air bah itu, jalanan kota kecil yang berjarak 450 kilometer dari Makassar, Sulawesi Selatan, dipenuhi lumpur.

Tidak hanya lumpur, sampah yang terbawa banjir juga terlihat berserakan di setiap sudut kota.

Lumpur sisa banjir juga terlihat di rumah dinas Bupati dan Wakil Bupati Luwu Utara di Jalan Andi Djemma.

Ketinggian lumpur di rumah dinas bupati dan wakil bupati tampak mencapai 50 sentimeter.

Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Palopo dan Masamba di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, hingga Selasa (14/7/2020) dilaporkan masih belum bisa dilalui.

Pengendara dari arah Palopo atau Makassar yang ingin ke Kota Masamba ataupun Kabupaten Luwu Timur terpaksa melalui jalan alternatif yaitu jalur Desa Baebunta ke Desa Salulemo, Kecamatan Baebunta, dan keluar di Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba.

Camat Masamba Ajie Saputra mengatakan, seorang warga bernama Akram asal Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, tewas setelah terseret banjir.

“Dia terseret air hingga di sekitar Desa Laba. Korban ditemukan warga lalu kemudian dievakuasi,” kata Ajie, Selasa (14/7/2020) pagi.

Selain itu, Ajie juga menerima beberapa laporan dari warga yang kehilangan anggota keluarganya. Tidak dirinci jumlah laporan orang hilang yang sudah diterimanya.

Petugas di lapangan masih melakukan evakuasi terhadap warga,” katanya.

Kondisi Terkini Kota Masamba Pasca Diterjang Banjir Bandang

1. Rumah Porak-poranda

Kota Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan porak-poranda usai diterjang banjir bandang, Senin (13/7/2020) malam.

Lumpur memenuhi setiap sudut ‘kota kecil’ berjarak 450 kilometer dari Makassar.

Pantauan tribun, beberapa rumah rusak parah dan porak-poranda akibat banjir bandang ini.

Puluhan rumah warga roboh.

2. Roda Empat dan Roda Dua Tersapu Banjir

Lumpur setinggi sekitar satu meter menutup jalan Trans Sulawesi di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Lumpur menutup badan jalan usai Desa Radda diterjang banjir bandang, Senin (13/7/2020) malam.

Hingga Selasa (14/7/2020) pagi, poros Palopo-Masamba tersebut belum dapat dilalui.

Baik kendaraan roda dua maupun roda empat.

Pegendara dari arah Palopo atau Makassar yang ingin ke Kota Masamba ataupun Kabupaten Luwu Timur terpaksa melalui jalan alternatif.

Yakni melalui jalur Desa Baebunta ke Desa Salulemo, Kecamatan Baebunta, dan keluar di Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba.

Begitupula kendaraan dari arah sebaliknya.

Juga melalui jalur yang jaraknya lebih jauh sekitar 25 kilometer.

Selain memutus Trans Sulawesi, banjir bandang juga dilaporkan menewaskan sejumlah warga.

Hanya saja, TribunLutra.com belum mengetahui secara pasti jumlah korban jiwa akibat kejadian ini.

Petugas penanggulangan bencana masih sibuk melakukan pencarian.

Selain di Desa Radda, banjir bandang juga terjadi di Kota Masamba.

Kedua wilayah tersebut hanya berjarak dua kilometer.

Banjir bandang menerjang dua wilayah di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (13/7/2020) malam.

Banjir disebabkan meluapnya air Sungai Masamba dan Sungai Radda.

Banjir Sungai Masamba sudah menutupi banda jalan Trans Sulawesi.

Termasuk merendam Bandara Andi Djemma Masamba.

Di Desa Radda, Kecamatan Baebunta, air merendam rumah warga.

Termasuk Masjid Al Istiqamah di Desa Radda.

Informasi dihimpun banyak warga yang menyelamatkan diri di lantai dua Masjid Al Istiqamah.

Akibat banjir bandang ini, beberapa orang dilaporkan hilang.(*)

Pos terkait