Kumbanews.com – Pelaku usaha rumah makan di Barombog Makassar dinilai kurang memperhatikan limbah sisa olahan makanannya. Hal ini bisa menimbulkan pencemaran lingkungan.
Limbah cairan darah ikan dan daging yang dibuang begitu saja sangat mengganggu aktifitas warga disekitarnya karena aroma busuknya yang tidak sedap, sehingga dampak yang ditimbulkan bisa saja menimbulkan berbagai macam penyakit.
Hafid salah satu warga Kelurahan Barombong Kota Makassar mengaku, limbah hasil olahan rumah makan Telaga Barombong sangat menganggu aktivitas warga, karena sampah dan limbahnya tidak ditempatkan ditempat sampah dan dibuang begitu saja.
“Warga perumahan yang tinggal dibelakang rumah makan Telaga Barombong sangat resah dengan ulah pemilik warung, dimana sisa makanan, kotoran sampah, bau yang tidak enak dari kotoran darah ikan dan daging dibuang begitu saja disekitar pemukiman warga”, ujarnya, Selasa, (21/08).
Setiap hari kami warga melihat pemadangan yang jorok dan bau yang kurang enak, bila kami melewati jalan tersebut sebab cuma itu jalan yang harus kami lewati, tambah Hafid.
Dikonfirmasi terpisah Lurah Barombong, Reskianto mengaku limbah yang ditimbulkan rumah makan Telaga Barombong akan dikoordinasikan ke pihak dinas lingkungan hidup Kota Makassar.
“Mengenai aturan main karna yang berwenang tentang pengelolaan limbah, rumah makan, sisa makanan dan segala macamnya itu kewenangan dinas lingkungan hidup (DLH)”, katanya.
Kami akan berkoordinasi dengan RT dan RW setempat terkait limbah tersebut, tambah Reskianto.
Penulis : Ucu
Editor : Basir