Aktivis lingkungan Greta Thunberg/Net
Kumbanews.com – Armada kebebasan yang dikenal sebagai “Freedom Flotilla for Gaza” resmi meninggalkan pelabuhan di Sisilia, Italia, pada Minggu, 1 Juni 2025, dengan misi mematahkan pengepungan yang telah lama menimpa Jalur Gaza.
Armada ini menarik perhatian global karena di dalamnya bergabung aktivis iklim terkemuka Greta Thunberg, aktor Game of Thrones Liam Cunningham, dan anggota Parlemen Uni Eropa Rima Hassan.
Keberangkatan armada ini terjadi hanya beberapa minggu setelah insiden serangan drone misterius yang melumpuhkan kapal Conscience di lepas pantai Malta, sebuah serangan yang belum terungkap pelakunya hingga kini.
Meski menghadapi ancaman tersebut, para aktivis menyatakan tekad mereka untuk terus bergerak demi menyuarakan hak-hak rakyat Palestina.
“Dunia tidak bisa hanya menjadi penonton yang diam. Keheningan dan kepasifan yang kita lihat dari sebagian besar dunia ini mematikan. Kita melihat kelaparan sistematis yang dialami 2 juta orang. Setiap orang dari kita memiliki kewajiban moral untuk melakukan segala yang kita bisa untuk memperjuangkan Palestina yang bebas,” tegas Greta Thunberg sebelum pelayaran dimulai.
Selain Thunberg, aktor asal Irlandia Liam Cunningham juga menyuarakan dukungannya. Cunningham, yang dikenal luas berkat perannya dalam serial Game of Thrones, menyebut partisipasinya sebagai bentuk solidaritas.
“Ini bukan soal politik semata, ini soal kemanusiaan. Ketika kita tahu ada ketidakadilan, kita punya kewajiban untuk bertindak,” ujar Cunningham, seperti dimuat AFP.
Rima Hassan, anggota parlemen Uni Eropa yang sebelumnya telah dilarang masuk ke Israel karena sikap kritisnya, juga bergabung dalam armada ini. Hassan mengatakan,
“Pengepungan Gaza adalah bentuk hukuman kolektif yang tidak bisa dibiarkan terus terjadi. Kami membawa pesan bahwa rakyat Gaza tidak sendirian,” tegasnya.
Armada ini terdiri dari beberapa kapal kecil, termasuk Madleen, yang akan memimpin perjalanan menuju perairan Gaza.
Penyelenggara menyebutkan bahwa selain membawa aktivis, armada juga membawa bantuan kemanusiaan seperti obat-obatan dan suplai makanan.
Belum ada tanggapan resmi dari otoritas Israel terkait keberangkatan armada ini, tetapi berdasarkan pengalaman sebelumnya, konvoi-konvoi serupa kerap dihadang sebelum mencapai wilayah Gaza.
Para penyelenggara berharap tekanan internasional kali ini akan cukup besar untuk membuat armada mereka bisa tiba dengan selamat. Mereka juga menyerukan dukungan global melalui media sosial dengan tagar #FreedomFlotilla2025.
Sumber: RMOL