Foto: Kampus II PIP Makassar/Net
Kumbanews.com – Pemerhati media sosial mengaku kecewa sikap diam Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar Rudi Susanto, terkait bawahannya diduga meminta fee kepada rekanan pemenang tender proyek, Minggu (19/1/2025).
Hal itu diungkapkan Ansar, yang juga pemerhati media sosial. Dirinya mengaku kecewa atas sikap Direktur PIP Makassar yang hanya diam bahkan selalu menghindar dari media.
“Seharusnya sebagai seorang pemimpin tidak boleh menghindar dari masalah, apalagi yang melibatkan bawahannya dan membawa nama kampus. Kalau seperti itu sikap dari Direktur PIP Makassar dengan menghindari media, akan memunculkan spekulasi di tengah masyarakat bahwa Direktur dan bawahannya diduga ada kerjasama dalam permainan tender proyek di kampus PIP,” ungkap Ansar.
Lanjut, dengan diamnya Direktur PIP Makassar ini semakin kuat dugaan kalau dirinya dan bawahannya, Yusran sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dimana diduga meminta fee kepada rekanan pemenang tender proyek di kampus PIP Makassar sudah melakukan kerjasama untuk memperkaya diri. Dan tidak mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo untuk memberantas korupsi yang ada di Indonesia.
” Sebagai pimpinan, pak Rudi ini saya lihat tidak mendukung Asta Cita harus meluruskan berita terkait dugaan bawahannya terima fee kepada rekanan. Bukan malah sembunyi dan menghindar dari media. Jadi kesimpulannya saya menduga pak Direktur ini tidak mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo memberantas korupsi di Indonesia,” ucap Ansar.
Selanjutnya, Ansar mengingatkan kepada para pelaku korupsi untuk segera bertobat.
” Saya berharap mereka yang melakukan korupsi segera bertobat. Karena korupsi itu merupakan perbuatan yang sangat tercela. Itulah mengapa kita sebagai manusia pentingnya dibekali agama dalam kehidupan agar bisa mengontrol setiap manusia yang di berikan amanah agar berlaku jujur, sebab amanah akan di tanyakan di akhirat nanti,” terang Ansar.
“Dan buat pemimpin harusnya mencegah bawahannya ketika mengetahui kesalahan bawahannya, hadits nabi barangsiapa melihat mengetahui kemungkaran maka harus dia cegah, bukan malah ikut melakukan atau melakukan pembiaran Sebagaimana hadits nabi, “Barangsiapa di antara kalian yang kami tugaskan untuk suatu pekerjaan (urusan), lalu dia menyembunyikan dari kami sebatang jarum atau lebih dari itu, maka itu adalah ghulul (belenggu, harta korupsi) yang akan dia bawa pada hari kiamat. Ini bukti tercelanya korupsi, pungli sogok,dan semua bentuk harta yg haram yang didapat dengan cara batil,”pungkasnya.
Editor: Muh. Yusuf Hafid