Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin, 20 Januari 2025/RMOL
Kumbanews.com – Pembangunan pagar laut yang terbentang sepanjang 30.000 hektar di perairan Tangerang dan Bekasi sengaja dibangun untuk mendukung proyek reklamasi laut.
Hal itu diungkap oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono setelah menggelar pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto serta Wakil Menteri KP Didit Herdiawan di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin, 20 Januari 2025.
Trenggono menjelaskan, awalnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berfikir pagar itu dibangun sebagai bagian dari penangkaran karang.
Namun setelah diselidiki, pagar itu terbentang semakin luas setiap tahunnya dari 30 hektar menjadi 30.000 hektar dan tidak mengantongi izin yang jelas.
“Tadi saya laporkan kepada bapak presiden, dari 30 hektar itu kira-kira sekitar 30 ribuan hektar kejadiannya. Kan itu sangat besar,” ujarnya kepada awak media.
Menteri KP mengatakan, proses pemagaran itu sengaja dilakukan dengan tujuan agar sedimentasi tanah meningkat dan daratan muncul, atau dengan kata lain ditujukan sebagai upaya reklamasi alami.
“Semakin lama semakin naik, semakin naik. Jadi kalau ada ombak datang, begitu ombak surut dia ketahan, sedimentasinya ketahan. Boleh dibilang seperti reklamasi yang alami begitu,” paparnya.
Dia mengaitkan tujuan reklamasi dengan kepemilikan sertifikat bawah laut atas wilayah di dalam pagar laut. Menurutnya, sertifikat yang tidak jelas dan ilegal itu bisa terpakai jika tanahnya sudah muncul ke permukaan.
“Jadi nanti kalau terjadi seperti itu akan terjadi daratan, dan jumlahnya itu sangat besar,” ujarnya.
Trenggono mengumumkan arahan presiden untuk mulai membongkar pagar laut pada hari Rabu, 22 Januari 2025, melibatkan pihak TNI dan Bakamla.
“Setelah kami dipanggil bapak presiden ini kami akan koordinasi lagi dengan beliau, dan kita sudah putuskan nanti hari Rabu, kita akan berkumpul. Jadi tidak hanya TNI Angkatan Laut tapi juga Bakamla kita ikutkan,” ujar Trenggono.
Sumber: RMOL