Kumbanews.com – Sebagian penikmat kopi mungkin sudah tidak asing lagi mendengar nama Muhammad Aga. Peraih juara satu Indonesia Barista Championship 2018 ini tidak hanya piawai meracik secangkir kopi nan nikmat namun ia juga luwes membintangi beberapa iklan dan salah satu film nasional, Filosofi Kopi.
Dalam tujuh hari ke depan, Aga, panggilannya, akan sibuk melayani ribuan delegasi pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia (World Bank) atau IMF-WB Annual Meetings di Nusa Dua, Bali.
Ia menjadi salah satu dari enam barista yang diboyong PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) untuk menghidangkan kopi di salah satu dari tiga booth yang tersedia di komplek pertemuan berskalan internasional itu.
Kopi yang disajikan Aga juga bukan kopi biasa. Dari setiap gelas kopi yang dibagikan secara gratis itu, BRI akan mendonasikan Rp 100.00 untuk para korban bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Palu, Sulawesi Tengah. Ada 500 gelas kopi yang akan dibagikan tiap harinya di tiap booth.
Bagi Aga, kegiatan itu tidak hanya menjadi kontribusinya membantu para korban, namun juga salah satu cara untuk meningkatkan kemampuannya.
“Saya senang banget dikasih kesempatan latihan rutin juga. Bagaimana kita dikasih kesempatan untuk serving dengan speed yang cepat karena ini kesempatan satu-satunya untuk serving ratusan cup,” ujarnya saat ditemui di salah satu booth yang berlokasi di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Senin 8 Oktober 2018.
“Itu sama saja kaya latihan fisik. Kalo latihan sendiri kan buang-buang kopi. Kalau ini, menurut saya kesempatan untuk barista-barista untuk latihan speed dan komunikasinya karena sambil ngomong, sambil jelasin, dan sambil bikin juga,” tambahnya.
Ia mengaku mendapatkan sambutan hangat dari berbagai pengunjung yang mampir dan menikmati kopinya.
“Kalau ditanya kesan-kesan mereka minum kopi Indonesia, kayanya mereka positif-positif saja. Malah mereks compare enak mana dengan kopi Kolombia,” kata Aga.
“Kalau saya bilang, kopi itu enggak ada yang enggak enak. Kopi itu punya seleranya masing-masing, punya peminumnya masing-masing. Jadi, saya enggak pernah bilang ada kopi yang enggak enak, semua kopi enak.”
Setelah menjuarai Indonesia Barista Championship 2018, pria asal Bandung, Jawa Barat, ini mendapat kesempatan mewakili Indonesia di World Barista Championship 2018 di Amsterdam, Belanda, Juni lalu.
Sayangnya, ia hanya mampu berada di posisi 17 dari 57 negara setelah waktu presentasinya melebihi tenggat yang ditetapkan panitia.
Dalam kompetisi tersebut, Aga harus menyajikan empat espresso, empat minuman dengan susu, dan empat signature beverage dalam waktu 15 menit. Namun, karena presentasinya lebih lama dari yang ditentukan, ia harus puas ada di posisi ke-17 dari yang seharusnya di peringkat ketujuh.