Rosi Singgung Demo Ingin Jatuhkan Jokowi, Haris Azhar: Itu dari Mantan 02, Bukan dari Mahasiswa

Kumbanews.com – Pembawa Acara ‘Rosi’, Rosiana Silalahi, menyinggung soal demo yang disebut-sebut memiliki penumpang gelap atau ada yang menunggangi untuk tujuan menjatuhkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Aktivis HAM Haris Azhar membenarkan bahwa memang ada pihak-pihak yang menyerukan agar Jokowi mundur, namun mereka bukan dari pihak mahasiswa yang berdemo.

Bacaan Lainnya

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Haris Azhar dalam tayangan ‘Rosi’ unggahan kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (4/10/2019).

Aktivis HAM Haris Azhar membenarkan bahwa memang ada pihak-pihak yang menyerukan agar Jokowi mundur, namun mereka bukan dari pihak mahasiswa yang berdemo.
Aktivis HAM Haris Azhar membenarkan bahwa memang ada pihak-pihak yang menyerukan agar Jokowi mundur, namun mereka bukan dari pihak mahasiswa yang berdemo. (YouTube KOMPASTV)

Awalnya, Rosi bertanya bagaimana soal kekhawatiran masyarakat tentang demo mahasiswa yang bisa jadi ditunggangi oleh pihak tertentu.

Hal tersebut belum tentu benar dan bisa jadi hanya paranoia saja dari sebagian masyarakat.

“Bagaimana kemudian memisahkan gerakan mahasiswa ini dengan kekhawatiran, dengan penumpang-penumpang gelap?” tanya Rosi.

“Apakah mereka real? Apakah mereka sebenarnya hanya sekadar paranoia saja?” imbuhnya.

Haris Azhar ingin agar definisi penumpang gelap itu lebih diperjelas dengan ciri atau tanda yang sudah ditentukan sehingga tidak asal sebut.

“Kalau penumpang gelap itu, satu, harus dikongkritkan, dikasih ukuran-ukuran indikator-indikatornya,” jawab Haris Azhar.

Haris Azhar tidak bisa menyimpulkan suatu pihak sebagai penumpang gelap hanya dengan tuduhan ingin menjatuhkan pemerintahan Jokowi.

“Kalau hanya menuduh ingin menjatuhkan Jokowi atau Jokowi-Ma’ruf Amin…,” imbuh Haris Azhar yang langsung dipotong oleh Rosi.

Rosi menuturkan setelah demo mahasiswa memang ada demo yang menyerukan agar Jokowi mundur.

“Anda enggak lihat ya ada indikasi itu? Padahal demo sehari setelahnya kan memang itu, revolusi, lalu kemudian ingin mengganti pemerintahan,” potong Rosi.

Haris Azhar tidak membantah hal tersebut dan membenarkan bahwa memang ada pihak tertentu, khususnya mantan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

“Betul, saya dapat misalnya WhatsApp yang bilang…mantan-mantan 02 lah ya, yang enggak ikutan makan nasi goreng itu,” ujar Haris Azhar.

“Jadi mereka bilang ‘Biarin deh diturunkan saja’ suara-suara mereka seperti itu.”

Tak hanya melalui aplikasi WhatsApp, di media sosial Twitter juga ada komentar serupa untuk menurunkan presiden.

“Tapi itu sekadar WhatsApp. Di Twitter ada yang juga nadanya seperti itu,” imbuhnya.

Haris Azhar pun tidak membantah dalam aksi unjuk rasa menolak UU KPK hasil revisi dan RUU lainnya sempat terjadi kericuhan.

“Tetapi di lapangan yang muncul adalah bahwa ada praktik kekerasan dari segelintir orang, itu iya, tersebar di beberapa waktu yang berbeda, di beberapa tempat yang berbeda, itu iya,” ucapnya.

Haris Azhar meluruskan bahwa mayoritas aksi unjuk rasa mahasiswa dilaksanakan dengan damai dan tidak menimbulkan kericuhan.

“Para demonstran ya? Atau dari aparat keamanan?” tanya Rosi.

“Orang yang turun ke jalan, ada yang demonstran, ada juga yang tidak. Tapi mayoritas menurut saya peaceful, tenang dan lancar,” jawab Haris Azhar.

“Yang saya mau katakan, penumpang gelap itu harus diperjelas,” tegasnya lagi.

Bagi Haris Azhar, kini tuduhan penumpang gelap malah menyudutkan mahasiswa pendemo seolah-olah mereka memang benar-benar ditunggangi pihak tertentu.

“Justru pernyataan-pernyataan penumpang gelap, atau ada yang ingin menunggangi, itu jadi upaya untuk seolah-olah menekan teman-teman mahasiswa ini,” kata Haris Azhar.

“Yang padahal menurut saya, mereka sudah murni, sudah baik.” (*)

Pos terkait