Kumbanews.com – Sejumlah pihak mengusulkan agar pemerintah mengurangi anggaran proyek infrastruktur untuk mengantisipasi dampak ekonomi akibat wabah virus corona.
Namun, berbeda dengan ekonom senior Ichsanudin Noorsy yang justru mempertanyakan kondisi keuangan untuk proyek infrastruktur itu sendiri.
Hal itu terbukti dengan sejumlah proyek infrastruktur yang mangkrak, ditambah lagi dengan utang luar negeri Indonesia yang memperparah kondisi ekonomi akibat dampak covid-19.
“Pertanyaan pokoknya, anggarannya ada apa enggak?,” kata Ichsanudin Noorsy saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Rabu (18/3).
“Anda bisa liat deh pembangunan LRT itu jalan enggak pembangunannya? Enggak. Artinya itu enggak ada duitnya. Sederhana sekali. Pembangunan LRT nampak dari depan mata yang tersendat-sendat dan nyaris macet. Itu artinya enggak ada duitnya. Itu di depan mata,” sambungnya.
Ichsanudin memaparkan, seiring anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang per hari ini tembus Rp 15.375,50 membuat masyarakat hingga para investor akan mencari aman melindungi dirinya sendiri.
Dolar akan mencari tempat aman untuk tumbuh. Investor-investor itu akan mencari tempat yang aman untuk tumbuh. Ngeliat Indonesia kayak sekarang ya menurut saya Indonesia bukan tempat yang aman untuk tumbuh,” jelasnya.
“Bahkan tidak akan datang dolar ke Indonesia. Kenapa? Karena sudah sejak awal, para investor asing itu melihat ada persoalan kredibilitas,” demikian Ichsanudin Noorsy. (Rm)