Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu/Net
Kumbanews.com – Pemerintah Israel tengah mempertimbangkan untuk menghentikan kerja sama keamanan dan intelijen dengan Inggris jika London secara sepihak mengakui negara Palestina pada bulan September mendatang.
“London perlu berhati-hati karena Bibi (Perdana Menteri Benjamin Netanyahu) dan para menterinya memiliki kartu yang bisa mereka mainkan juga,” ujar seorang sumber diplomatik kepada The Times of Israel pada Jumat, 8 Agustus 2025.
“Israel menghargai kemitraannya dengan Inggris, tetapi keputusan baru-baru ini menunjukkan bahwa Israel berada di bawah tekanan dan Inggris akan kehilangan banyak hal jika pemerintah Israel memutuskan untuk mengambil langkah-langkah sebagai tanggapan,” tambahnya.
Menurut laporan tersebut, kerja sama keamanan antara Israel dan Inggris selama ini mencakup pertukaran intelijen yang krusial, termasuk informasi dari badan intelijen Mossad kepada mitranya di Inggris yang berhasil menggagalkan rencana teror terkait Iran di Kedutaan Besar Israel di London awal tahun ini.
Selain itu, Inggris dilaporkan telah menggunakan teknologi dan peralatan militer buatan Israel dalam operasi militer mereka di Irak dan Afghanistan.
Pernyataan Israel muncul di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Israel untuk menghentikan operasi militernya di Jalur Gaza, yang telah berlangsung berbulan-bulan melawan Hamas.
Inggris telah menyatakan bahwa mereka akan mengakui negara Palestina jika Israel tidak menyetujui kesepakatan gencatan senjata yang komprehensif.
Para analis menilai, jika Israel benar-benar menghentikan kerja sama tersebut, dampaknya akan signifikan bagi keduanya khususnya dalam hal keamanan regional dan upaya kontra-terorisme.
“Langkah kontraproduktif ini tentu saja tidak akan berkontribusi untuk memperdalam hubungan yang saling menguntungkan antara Israel dan mereka yang memajukan agenda tidak beritikad baik ini,” kata seorang pejabat Kedutaan Besar Israel di London, merujuk pada potensi pengakuan Palestina oleh pemerintah Inggris.
Meski demikian, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pemerintah Israel mengenai keputusan akhir terkait hubungan keamanan dengan Inggris.
Sementara itu, tekanan terhadap Israel dari komunitas internasional terus meningkat, dengan beberapa negara Eropa lainnya juga mempertimbangkan langkah serupa untuk mengakui Palestina secara diplomatik.
Sumber: RMOL