Kenakan Blouse Warna Bendera Palestina, Politisi Belanda Diminta Tinggalkan Sidang

Anggota DPR Belanda Esther Ouwehand. (Foto: Instagram @estherouwehandpvdd)

Kumbanews.com – Anggota DPR Belanda, Esther Ouwehand, diminta meninggalkan ruang sidang parlemen setelah mengenakan blouse berwarna bendera Palestina saat debat anggaran nasional, Jumat (20/9). Ketua DPR Belanda, Martin Bosma, menilai pakaian tersebut melanggar prinsip netralitas.

Bacaan Lainnya

“Saya merasa keberatan Anda sekarang berdiri di sini dengan bendera ini,” ujar Bosma, dikutip Al Jazeera.

Ouwehand sempat membela diri dengan menegaskan tidak ada aturan tertulis yang melarang anggota parlemen berbicara dengan pakaian berwarna tertentu. Ia menegaskan sikapnya untuk terus bersuara mengenai nasib warga Gaza yang dianggap kelompok paling rentan.

“Kami berdiri di sini sebagai bentuk solidaritas untuk Palestina. Tapi yang paling penting adalah menempatkan kelompok yang paling rentan sebagai pusatnya,” tegasnya di forum parlemen.

Setelah keluar ruangan, Ouwehand kembali masuk dengan setelan merah muda berbintik hitam dan celana hijau, menyerupai buah semangka. Simbol semangka telah lama digunakan sebagai tanda solidaritas Palestina sejak 1967, ketika pengibaran bendera Palestina dilarang di wilayah pendudukan Israel.

Ouwehand termasuk sedikit politisi Belanda yang konsisten menyuarakan dukungan bagi Gaza. Partainya, Partij voor de Dieren (PvdD), juga berulang kali menyerukan gencatan senjata di Palestina.

Menurut laporan de Volkskrant, konvensi parlemen Belanda mengharuskan anggota DPR menjaga netralitas dan tidak menyampaikan pesan politik lewat pakaian atau atribut. Kasus serupa pernah terjadi ketika sidang ditangguhkan akibat anggota parlemen sayap kanan mengenakan atribut anti-aborsi yang kontroversial.

 

 

 

 

Sumber: RMOL

Pos terkait