Ketua DPRD Kuningan Sebut Pesantren Jangan Jadi Limbah Wabah

  • Whatsapp

Kumbanews.com – Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy mendapat banyak hujatan dari warga di dunia maya. Sebabnya, Nuzul melontarkan pernyataan kontroversial yang menyakiti hati santri.

Pernyataan Nuzul tersebut terekam kamera wartawan hingga viral di media sosial salah satunya setelah diunggah channel YouTube Kuningan AYEUNA, Sabtu (03/10/2020).

Bacaan Lainnya

Dalam video berdurasi 5 menit 23 detik itu, Nuzul menyoroti lonjakan kasus corona di Ponpes Khusnul Khatimah, Kuningan, Jawa Barat.

“Karena kasus di Khusnul ini, kasus yang luar biasa, maka saya minta kepala daerah untuk melakukan penanganan yang luar biasa. Jangan hanya isolasi 2 minggu, karena 2 ribu sampai 3 ribu santri bisa jadi bola salju,” ujar Nuzul dilansir Suara.com, Senin (5/10/2020).

Ia lantas mendesak pemerintah dan Gugus Tugas penanganan Covid-19 agar segera menutup dan memulangkan santri-santri yang ada.

Nuzul yang mengaku asli warga setempat (Masnis Kidul) itu menegaskan kalau selama ini daerahnya zona aman.

Menurutnya, sudah 6 bulan lebih daerahnya tidak pernah terdengar kabar kasus Covid-19 namun tiba-tiba meledak.

Kemudian pada menit ke 1:50, pernyataan Nuzul yang menyinggung santri dan dunia pesantren terlontar.

“Jangan sampai khusnul ini hanya membawa limbah, limbah wabah, dan limbah segalanya. Jadi saya minta pemerintah daerah dan gugus tugas segera menutup dan memulangkan para santri ini, jangan sampai masyarakat jadi korban,” ceplos Nuzul di hadapan wartawan.

Meski begitu, ia tetap mengapresiasi Ponpes Khusnul berkaitan dengan pengembangan pendidikannya yang terus mengalami kemajuan.

“Tapi di sisi lain, kegiatan lain misalnya laundry. Laundry itu kan berapa ribu potong pakaian yang dilaundrykan. Baju itu media, berpotensi untuk menyebarkan,” sambung Nuzul.

Pernyataan Nuzul itu pun membuat publik geram salah satunya pemilik akun Dicky Cus***.

“Bapa lucu sekali berbicara sekelas Ketua DPRD dengan kata-kata LIMBAH. Bapak jangan lupa ikut sekolah lagi, supaya Bapak paham berbicara yang baik & benar itu seperti apa. Satu lagi pak, Bapak berbicara protokol kesehatan? Bapa sehat di samping bapa itu jaraknya berapa meter?” timpalnya.

“Pejabat gak cerdas, bukan cari solusi malah gak pantas menyebut ponpes limbah, padahal sebaliknya, menggeliatkan ekonomi sosial keagamaan,” sambung akun Kusnaidi Aba*****

“Pak tolong diperbaiki perkataannya , pakai masker , fisikal distancing bapak ini pejabat kalau pejabatnya kaya gini bagaimana rakyatnya? Kami santri bukan limbah,” ujar warganet lainnya Rafael (*)

Pos terkait