Tim official sepak bola putri Sumatera Utara, Bangka Belitung, dan panitia adu pukul di GOR Dispora Sumut Pancing, Senin (9/9)/Repro
Kumbanews.com – Pertandingan sepak bola putri PON XXI di GOR Dispora Sumut Pancing diwarnai baku hantam pada Senin (9/9).
Dalam pertandingan perebutan tiket semifinal ini mempertemukan tim sepakbola putri Sumatera Utara dan Bangka Belitung dengan skor akhir 0-2 untuk kemenangan tim putri Babel.
Dua gol Babel terjadi lewat gol cepat pada menit ke 4, sedangkan gol kedua lahir pada menit 61 dalam pertandingan yang diwarnai berbagai insiden fisik.
Pemain dari kedua tim kerap terlibat adu fisik yang memicu tensi pertandingan menjadi tinggi. Tidak hanya antar pemain, di jajaran official juga kerap terdengar umpatan bernada emosi karena wasit dinilai tidak memimpin pertandingan dengan baik.
Dikutip dari Kantor Berita RMOLSumut, baku hantam menjadi puncak emosi di antara kedua tim. Tim Sumut yang merasa dirugikan atas beberapa keputusan wasit terpancing emosi jelang akhir babak kedua.
Menurut mereka, pelanggaran terhadap pemain Sumut di kotak penalti seharusnya diganjar dengan tendangan 12 pas. Namun wasit tidak memberikannya.
Alhasil setelah peluit panjang berbunyi, sang wasit dan beberapa perangkat pertandingan langsung menjadi sasaran. Terlihat beberapa official mengejar wasit dan terlibat baku hantam hingga akhirnya dilerai panitia.
Pelatih Sumut, Marasabessy, sangat menyesalkan kepemimpinan wasit yang dinilai sangat merugikan mereka.
“Siapa pun tahu, pelanggaran di area kotak penalti akan mendapat hukuman. Orang awam pun tahu, tapi wasit menilai bukan pelanggaran. Kan aneh,” kesal Marasabessy.
Sementara pemain Sumut, Herlina memohon maaf kepada masyarakat atas kegagalan mereka lolos ke semifinal. Tapi, mereka sudah berjuang maksimal di lapangan.
“Wasit kurang profesional menurut saya. Apabila tadi beberapa pelanggaran itu dapat penalti dan mungkin hasil berubah dan semangat atlet lebih semangat lagi,” pungkasnya.
Sumber: RMOL