Dra Isnawati Sallatu M.Si, Kepala Sekolah SMA PGRI Manggarupi, Gowa.
Kumbanews.com – Beredarnya pemberitaan mengenai dugaan pungutan liar (pungli) dalam persiapan pentas seni di SMA PGRI Gowa yang melibatkan guru seni berinisial SA, perlu diluruskan. Setelah dilakukan investigasi menyeluruh oleh pihak sekolah, ditemukan fakta bahwa informasi tersebut tidaklah akurat.
Tim media telah melakukan konfirmasi langsung kepada pihak-pihak terkait di SMA PGRI Gowa pada tanggal 17 Januari 2025. Pertemuan tersebut dihadiri oleh kepala sekolah, guru seni SA, orang tua siswa, dan siswa yang bersangkutan. Dalam pertemuan tersebut, terungkap kronologi kejadian yang sebenarnya.
Siswa yang menyebarkan pesan bernada dugaan pungli tersebut mengakui kesalahannya. Ia menyatakan bahwa pesan tersebut dibuat karena ia meminta uang kepada orang tuanya, dan tanpa sepengetahuan guru SA, ia menggunakan foto profil guru tersebut dalam pesan yang tersebar. Penggunaan foto profil guru SA dilakukan tanpa izin dan telah menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
Siswa tersebut telah secara resmi meminta maaf kepada kepala sekolah dan guru seni SA atas kesalahpahaman yang ditimbulkan. Permintaan maaf tersebut diterima dengan lapang dada oleh pihak sekolah dan guru seni SA. Mereka menekankan pentingnya kejujuran dan tanggung jawab dalam setiap tindakan.
Pihak SMA PGRI Gowa menegaskan kembali komitmennya untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dari praktik pungli. Sekolah senantiasa berupaya untuk memberikan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh siswa. Kejadian ini menjadi pembelajaran berharga bagi seluruh siswa sekolah.
Sekolah mengapresiasi kerja sama dari seluruh pihak, termasuk media, dalam mengklarifikasi informasi yang beredar. Kerjasama ini penting untuk menjaga nama baik sekolah dan mencegah penyebaran informasi yang tidak benar. Pihak sekolah berharap agar kejadian ini tidak terulang kembali di masa mendatang.
Sebagai penutup, SMA PGRI Gowa berharap agar publik dapat menerima klarifikasi ini dan tidak lagi menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya. Sekolah berkomitmen untuk terus meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sekolah.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Divisi Pendidikan LSM PERAK Indonesia, Abd. Malik Al Ansyari, S.Pd mengatakan, pihaknya cukup mengapresiasi upaya Kepala SMA PGRI Gowa Isnawati Sallatu dalam meredam persoalan yang terjadi di sekolahnya. Namun, dugaan pungli yang terjadi tidak bisa berhenti sampai disitu saja.
“Kita apresiasi upaya Kepsek atau pihak sekolah, namun tetap dugaan pungli harus tetap ditindaklanjuti ke penegak hukum. Agar tidak menjadi bahan pembelajaran bagi para pihak di dunia pendidikan baik sekolah swasta maupun negeri,” demikian Abd. Malik Al Ansyari.
Menurut Malik, pihaknya juga sementara menelusuri jadi tidak serta merta dapat dihentikan tanpa ada pernyataan resmi dari aparat penegak hukum (APH) atau satu tingkat jabatan di atas Kepala sekolah.
Editor: Muhammad Yusuf Hafid