Tidak Lolos Tes Kesehatan, Jubir Sebut Muetazim Bakal Bacawabup Maros Gantikan Suhartina

  • Whatsapp

Bupati Maros Chaidir Syam bersama Kadis PU Muetazim Mansyur menerima piagam penghargaan di malam puncak Hari Jalan Nasional 2022 dan Konferensi Regional Teknik Jalan (KRTJ) ke-15 di Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/12/2022). Kini Mus ditunjuk Golkar Sulsel gantikan Suhartina Bohari. Foto: Istimewa

Kumbanews.com – Juru Bicara (Jubir) Chaidir Syam-Suhartina Bohari, Chaerul Syahab mengungkap alasan Kepala Dinas PUTRPP Maros Muetazim Mansyur diusulkan menjadi pengganti Suhartina sebagai bakal calon wakil bupati (bacawabup) mendampingi Chaidir pada Pilkada Maros 2024. Partai koalisi bersepakat agar figur yang diusulkan merupakan birokrat yang bisa membantu kerja-kerja Chaidir andai memenangkan pilkada.

Bacaan Lainnya

Chaerul mulanya menjelaskan bahwa proses penentuan pengganti Suhartina cukup alot karena partai-partai pengusung ingin mendorong kader mereka masing-masing. Namun, kata dia, demi menjaga keseimbangan dan menghargai semua pihak, diputuskan pengganti Suhartina yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) dalam tes kesehatan, harus berasal dari non-partai politik (parpol).

“Namun, karena kita melihat track record juga, kemarin kita bersepakat untuk mengambil dari non-parpol. Ini untuk menetralisir supaya tidak ada partai politik yang merasa tidak dihargai keputusannya. Untuk saling menghargai satu sama lain, maka kita mengambil dari non-parpol,” ujarnya, Minggu (8/9/2024).

Chaerul mengungkapkan partai pengusung awalnya mengusulkan agar sosok bacawabup pengganti dari kalangan pengusaha atau birokrat. Setelah melalui diskusi, kata dia, akhirnya sepakat untuk memilih sosok birokrat ketimbang pengusaha.

“Kita kemarin itu ada dua profesi, entah dia wiraswasta/pengusaha atau birokrat. Pilihannya kita jatuh kepada birokrat,” ucapnya.

Menurut Chaerul, keputusan ini diambil dengan pertimbangan pengalaman Muetazim di dunia birokrasi. Pengalaman Muetazim dinilai akan membantu memuluskan kinerja Chaidir sebagai bupati dalam lima tahun ke depan.

“Kenapa birokrat? Lagi-lagi kita memikirkan ini lima tahun depan. Bahwa memang Pak Bupati (Chaidir) harus dibantu dengan orang yang kami anggap punya pengalaman di dunia birokrasi. Karena, kan, agak enak ini ketika pasangan politisi dan birokrat bersatu dalam satu koalisi. Itu harapannya kita lima tahun ke depan,” bebernya.

Di sisi lain, Chaerul juga mengakui meskipun nama Muetazim telah diusulkan, situasi politik tetap dinamis. Menurutnya, bisa saja ada nama lain yang muncul, tetapi untuk saat ini pihaknya menegaskan hanya mengusulkan Muetazim.

“Ini, kan, masih dalam tahap pengusulan. Nama sudah keluar memang, tapi lagi-lagi yang namanya politik itu selalu cair dan dinamis. Kita tidak tahu jangan sampai siapa tahu beberapa menit atau beberapa jam kemudian tiba-tiba berubah lagi. Tapi, sejauh ini kita persiapkan itu (Pak Muetazim),” tuturnya.

Kadis PUTRPP Maros Muetazim Mansyur Diusul Jadi Pengganti Bacawabup Suhartina
Diberitakan sebelumnya, partai koalisi telah mengusulkan Muetazim menjadi pengganti Suhartina sebagai bacawabup mendampingi Chaidir pada Pilkada Maros 2024. Kendati demikian, berkas pengusulannya masih menunggu surat dukungan B.1-KWK partai pengusung.

“Berkas insyaallah kita mencoba merampungkan karena ini hari libur. Untuk syarat calon kita upayakan besok kelar sampai sore. Mungkin potensinya kita masukkan (ke KPU Maros) setelah magrib,” ujar Chaerul.

Pengusulan Muetazim Jadi Bacawabup Maros Pengganti Suhartina Tunggu B.1-KWK
Chaerul mengungkapkan, dari seluruh berkas yang akan disetor ke KPU Maros, termasuk di antaranya surat dukungan B.1-KWK partai pengusung. Kata dia, pihaknya masih menunggu dari DPP tiap partai pengusung.

“Termasuk di dalamnya itu dukungan partai politik, B.1-KWK. Ini kita sementara menunggu dari DPP. Jadi, rencana besok kita akan bawa beberapa B.1-KWK dari Jakarta ke Maros,” katanya.

Untuk diketahui, Chaidir-Suhartina sebelumnya diusung 16 parpol untuk maju pada Pilkada Maros 2024. Partai-partai itu, yakni Golkar, PAN, PDIP, NasDem, Gelora, Hanura, PPP, PKS, Perindo, Gerindra, PBB, PKB, Demokrat, PSI, Partai Buruh, dan PKN. (**)

Pos terkait