Kumbanews.com – H. Asbar Dg Nambung, orang tua Hasrullah yang meninggal tragis di tambang galian C Sungai Jeneberang pada Jumat, 27 Oktober 2023, mengecam keputusan penyidik Polres Gowa yang menetapkan terlapor Setiawan Jaya Kusuma sebagai tersangka namun tidak menahannya. Dalam konferensi pers hari ini, H. Asbar Dg Nambung mengungkapkan keprihatinan dan ketidakpuasannya terhadap proses hukum yang berlangsung.
Meskipun terlapor sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kelalaiannya yang mengakibatkan kematian Hasrullah, penyidik Polres Gowa tidak melakukan penahanan dengan alasan terlapor bersifat kooperatif. Hal ini membuat H. Asbar Dg Nambung merasa heran dan menilai bahwa proses hukum yang berjalan belum memberikan keadilan kepada keluarganya.
“Nomor laporan polisi LP.B/982/XI/2023/SPKT/Polda Sulsel sudah diterbitkan, tetapi terlapor tidak ditahan hingga saat ini. Alasannya terlapor kooperatif. Kami merasa heran dan mempertanyakan keadilan yang seharusnya kami dapatkan di Polres Gowa. Saya berharap agar kejaksaan segera menahan terlapor dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujar H. Asbar Dg Nambung.
Sebelumnya, H. Asbar Dg Nambung sudah menyatakan keyakinannya bahwa kematian anaknya tidak hanya akibat kecelakaan semata, melainkan ada kejanggalan yang perlu diungkap. Setiawan Jaya Kusuma, seorang mahasiswa Universitas Bosowa, diduga terlibat dalam kelalaian yang menyebabkan kematian Hasrullah. Meskipun terlapor sudah menjadi tersangka, keputusan untuk tidak menahannya menuai kekesalan dari pihak keluarga.
Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Gowa, Erwin J,SH,MH, menjelaskan bahwa perkara ini sudah mencapai tahap p19, dan berkas dari penyidik Polres Gowa sudah diterima untuk dilengkapi. Erwin menyatakan bahwa kemungkinan penahanan terlapor akan dipertimbangkan bersama jaksa dan dilaporkan ke pimpinan kejaksaan. Proses hukum ini terus diawasi oleh pihak keluarga dan masyarakat yang menuntut keadilan bagi Hasrullah.
