Kumbanews.com – Aksi premanisme di area pintu masuk utama Pelabuhan, di Jalan Soekarno No.1, Kelurahan Ujung Tanah, Kecamatan Wajo, Kota Makassar, semakin meresahkan masyarakat, Selasa (3/06/2025).
Hal itu diungkapkan beberapa penumpang kapal dan pengemudi ojek online (Ojol), dimana mereka mengaku sering menjadi korban pemalakan oleh oknum yang diduga preman.
Para pelaku menggunakan berbagai modus, mulai dari meminta uang secara paksa dengan nominal antara Rp5.000 hingga Rp20.000.
Ironisnya, aksi ini kerap dilakukan secara terbuka, bahkan hanya beberapa meter dari pos polisi yang berada di pintu masuk pelabuhan.
“Saya pernah dipalak Rp5.000 saat hendak menjemput penumpang, itu terjadi sangat dekat dengan pos polisi lalu lintas Polres Pelabuhan Makassar dan anehnya kenapa preman- preman ini tidak ada rasa takutnya padahal ada posko polisi Polres Pelabuhan Makassar, dimana jaraknya hanya sekitar 20 meter dari tempat kejadian yang saya alami,” ungkap seorang pengemudi Ojol yang enggan disebutkan namanya kepada kumbanews pada Selasa,(3/05).
Senada dengan pengemudi Ojol, keluhan serupa juga ramai disuarakan oleh warganet di media sosial. Banyak yang mempertanyakan minimnya tindakan dari aparat kepolisian terhadap praktik pemalakan yang terjadi secara terang-terangan. Sehingga timbul kecurigaan ada dugaan oknum anggota Satlantas Polres Pelabuhan Makassar, terlibat atau melakukan bekingan kepada oknum preman tersebut.
“Mungkin saja ada dugaan praktik premanisme ini mendapat perlindungan dari oknum aparat kepolisian, mengingat para pelaku sulit diproses secara hukum, meski lokasi kejadian berada di dekat pos polisi lalu lintas Polres Pelabuhan Makassar, dan kejadian seperti ini bukan hanya sekali terjadi tapi sudah berulang kali dilakukan oleh preman – preman tersebut, bahkan sampai viral dulu di tv, tapi mengapa preman- preman ini tidak punya rasa takut?” keluh warganet.
Warganet dan para pengemudi ojol berharap aparat penegak hukum segera turun tangan untuk menindak tegas para preman-preman yang meresahkan, demi menjaga keamanan dan kenyamanan di area pelabuhan.
Sementara itu Kasat Lantas Pelabuhan Makassar, Santy Ahmad Yulias yang di konfirmasi media melalui pesan Whatsapp terkait aksi pemalakan yang dilakukan oleh para preman di pintu masuk Pelabuhan Makassar, tidak mendapat respon. Meski pesan terbaca dan panggilan telepon whatsapp berdering.
Diketahui, sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menginstruksikan kepada seluruh jajaran di bawahnya menggelar Operasi Kepolisian Kewilayahan serentak untuk memberantas praktik premanisme yang semakin marak dan meresahkan masyarakat.
Langkah ini tertuang dalam Surat Telegram Nomor: STR/1081/IV/OPS.1.3./2025, yang ditujukan kepada seluruh jajaran Polda dan Polres di Indonesia.
Operasi ini telah dimulai serentak per 1 Mei 2025 lalu.
Operasi ini ditujukan untuk mengatasi praktik premanisme yang juga berpotensi mengganggu stabilitas keamanan dan iklim investasi nasional.
Polri berkomitmen memberantas aksi premanisme yang selama ini menjadi keresahan masyarakat dan berpotensi menghambat investasi. Secara khusus, jenis kejahatan yang menjadi fokus penindakan adalah pemerasan, pungutan liar, pengancaman, intimidasi, pengeroyokan, hingga penganiayaan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok.
Premanisme dalam bentuk apa pun yang mengganggu ketertiban masyarakat dan iklim usaha akan ditindak tegas. Ini adalah bagian dari upaya menciptakan rasa aman dan kepastian hukum, terutama bagi para pelaku usaha di Indonesia.
Untuk mengatasi permasalahan ini, Polri akan menjalin kerja sama dengan TNI, pemerintah daerah, serta pihak lain yang memegang kepentingan.
Editor: M. Yusuf/Syahril