Trump PHK Ratusan Karyawan Voice of America

Voice of America/NYTimes

Kumbanews.com – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran kembali melanda lembaga media publik Amerika Serikat.

Bacaan Lainnya

Voice of America (VOA) dan badan induknya, United States Agency for Global Media (USAGM), resmi memberhentikan 639 karyawan pada Jumat 20 Juni 2025.

Kebijakan pemerintahan Presiden Donald Trump ini sekaligus menandai pemangkasan besar-besaran terhadap layanan penyiaran internasional AS yang telah berdiri pada masa Perang Dunia II tahun 1942 itu.

Dikutip dari The Guardian, Sabtu 21 Juni 2025, langkah tersebut menjadi kelanjutan dari kebijakan penghapusan 1.400 posisi yang telah dilakukan sejak Maret 2025. Dengan demikian, hampir seluruh struktur USAGM dibubarkan, dan menyisakan hanya 250 karyawan aktif di seluruh kelompok media tersebut.

“Selama beberapa dekade, pembayar pajak Amerika telah dipaksa untuk membiayai sebuah badan yang penuh dengan disfungsi, bias, dan pemborosan. Dan itu telah berakhir sekarang,” kata Penasihat Senior Trump untuk USAGM, Kari Lake, dalam pengumuman resminya.

Di bawah kepemimpinan sebelumnya, VOA menjangkau hingga 360 juta pendengar dan pemirsa setiap pekan dalam ribuan bahasa, sebagaimana diungkapkan mantan CEO USAGM, John Lansing kepada Kongres pada 2019.

Namun, sejak Maret lalu, Gedung Putih dalam pernyataan resminya menyebut VOA sebagai media propaganda berhaluan kiri, bahkan menjulukinya “Suara Amerika Radikal”.

Salah satu alasan yang dikemukakan adalah keputusan redaksi VOA yang menolak menggunakan istilah “teroris” untuk menyebut kelompok Hamas, kecuali dalam kutipan pernyataan resmi, sesuai praktik jurnalistik internasional.

PHK massal ini juga terjadi hanya beberapa hari setelah VOA kembali mengaktifkan jurnalis-jurnalis berbahasa Persia untuk meliput ketegangan antara Israel dan Iran, menyusul serangan rudal Israel ke Teheran.

“Ini menandai berakhirnya 83 tahun jurnalisme independen yang menjunjung tinggi cita-cita demokrasi dan kebebasan AS di seluruh dunia,” kata tiga jurnalis VOA, yakni Patsy Widakuswara, Jessica Jerreat, dan Kate Neeper dalam pernyataan bersama.

Pembubaran struktur media publik AS ini dimulai sejak Trump menandatangani perintah eksekutif pada Maret, yang secara tegas menargetkan pemangkasan lembaga-lembaga federal yang dianggapnya sebagai birokrasi yang membengkak. Sejak saat itu, staf VOA diberi cuti berbayar dan sebagian siaran ditangguhkan.

Kemudian Lake, yang merupakan pilihan langsung Trump untuk memimpin USAGM, bahkan sempat menggulirkan rencana mengganti konten jurnalistik profesional VOA dengan program dari One America News Network (OANN), jaringan televisi sayap kanan pro-Trump, tanpa biaya.

 

 

 

 

Sumber: RMOL

Pos terkait