Ilustrasi/RMOL
Kumbanews.com – Indonesia-Qatar resmi merealisasikan proyek pembangunan hunian vertikal di seluruh Tanah Air.
Kesepakatan itu tertuang dalam nota kesepahaman antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dengan perusahaan properti Qatar, PT Al Qilaa International Indonesia yang ditandatangani di Jakarta pada Kamis 26 Juni 2025.
Hadir sejumlah tokoh dalam penandatanganan kesepakatan ini, yaitu Kepala Satuan Tugas Perumahan, Hashim S. Djojohadikusumo, Chairman PT Al Qilaa International Indonesia, Sheikh Abdulaziz Al Thani, Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah, dan Wakil Menteri BUMN sekaligus COO Danantara, Dony Oskaria.
Hadir pula Dirut PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Nixon L.P. Napitupulu, Dirut PT China Communications Construction Indonesia, Zhang Huaping, Dirut Risjadson Land, Stefan Mahir, dan Dirut DLS Consultancy Pte. Ltd., Eugene Seah.
Proyek ini merupakan bagian dari arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan pembangunan satu juta unit hunian vertikal setiap tahun.
Al Qilaa menyatakan komitmen investasi awal sebesar 2,5 miliar Dolar AS atau sekitar Rp40 triliun untuk membangun 50.000 unit pertama. Pembangunan ini dilengkapi fasilitas seperti kolam renang, sekolah, nursery, area bermain, dan ruang komunal.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada saudara saya, Hashim, yang telah mendukung proyek ini. Proyek ini adalah untuk masyarakat umum, dengan harga yang terjangkau, namun tetap bermartabat,” ujar Sheikh Abdulaziz Al Thani, Chairman PT Al Qilaa International Indonesia, dalam keterangannya yang dikutip Jumat 26 Juni 2025.
Hunian yang dibangun dengan konsep smart tower ini, ditargetkan selesai dalam dua tahun. Setelah itu, pembangunan tahap kedua akan dilakukan dengan target tambahan 50.000 unit.
Al Thani juga mengapresiasi keterlibatan Bank Tabungan Negara (BTN) dan Danantara yang ikut memberikan dukungan terhadap proyek ini.
Kepala Satgas Perumahan, Hashim S. Djojohadikusumo, menyampaikan bahwa proyek ini sejalan dengan misi pemerintah untuk mengangkat kualitas hidup jutaan keluarga Indonesia yang belum memiliki rumah layak.
“Rumah yang terjangkau tapi memberi kehidupan yang bermartabat. Ini adalah misi suci untuk membawa masyarakat keluar dari kawasan kumuh,” tegasnya.
Sumber: RMOL