Angka Stunting di Maros Tahun 2024 Turun hingga 12,3 Persen, Chaidir Syam: Tugas Saya Menjaga agar Angkanya Tidak Naik

Pemkab Maros menggelar Press Conference terkait percepatan penurunan stunting di tahun 2024 di Korpri Lounge, Senin (11/8/2025).  (Foto: Istimewa)

Kumbanews.com – Pemerintah Kabupaten Maros mencatat penurunan signifikan angka stunting dari 34,7 persen pada 2023 menjadi 22,4 persen pada 2024, atau turun 12,3 persen. Capaian tersebut menjadi yang tertinggi kedua di Sulawesi Selatan pada tahun lalu.

Bacaan Lainnya

Data tersebut disampaikan Bupati Maros Chaidir Syam dalam konferensi pers percepatan penurunan stunting di Korpri Lounge, Senin (11/8/2025). Ia menyebut keberhasilan itu merupakan hasil kolaborasi 12 organisasi perangkat daerah (OPD) dalam program pengentasan stunting.

“Pemerintah menganggarkan Rp60 miliar khusus untuk stunting di APBD 2025. Upaya ini akan terus kita gencarkan,” ujarnya.

Meski angka stunting menurun, Maros masih memiliki 3.700 kasus berdasarkan data Juni 2025 dari total 29.201 balita. Kasus terbanyak berada di Kecamatan Tanralili (530 kasus), disusul Turikale (529), Bontoa (493), Mandai (362), Bantimurung (309).

Kemudian, Moncongloe (297), Marusu (274), Lau (214), Tompobulu (205), Mallawa (162), Maros Baru (132), Cenrana (77), Camba (55), dan Simbang (55).

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Maros yang juga Wakil Bupati Muetazim Mansyur mengatakan, capaian tersebut hasil kerja enam bulan terakhir.

“Tugas saya menjaga agar angkanya tidak naik. Ini tidak bisa dilakukan hanya oleh satu atau dua orang, melainkan butuh kerja sama tim,” katanya. (**)

 

 

Pos terkait