Kumbanews.com – Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar membubarkan Staf Khusus Milenial.
Ketua DPP PKB Yaqut Cholil Qoumas menegaskan bahwa Staf Khusus Milenial yang membantu Presiden Jokowi di Istana tiak memberi banyak manfaat.
Pria yang juga Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor ini menilai, Stafsus milenial justru menggangu kerja Presiden Jokowi dengan menimbulkan kegaduhan publik.
“Ya karena tidak jelas manfaatnya. Malah merepotkan presiden karena sering membuat gaduh,” demikian kata Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Rabu (22/4).
Lebih lanjut Gus Yaquth menjelaskan, dua kasus Stafsus yang belakangan terjadi membuktikan bahwa peran para milenial itu sangar rawan konflik kepentingan.
“Dari awal saya konsisten ingin Stafsus milenial dibubarkan karena rawan dengan conflict of interest seperti 2 kejadian belakangan Andi Taufan dan belva devawa,” tandas politisi PKB ini.
Ia meminta Presidem Jokowi segera merespons kesalahan dua anak buahnya itu dengan mengevaluasi pembentukan Stafsus dari kalangan milenial.
“Dengan langkah itu Presiden akan mendapatkan simpati publik sebagai pemimpin yang benar-benar mampu mendengarkan aspirasi masyarakat,” tandasnya.
Dua Stafsus Presiden Jokowi Adamas belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra teleh menghebohkan publik karena diduga telah memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan perusahaan yang dimiliki.
Belakangan Belva mundur dari posisi Stafsus Presiden setelah dikritik terkait perusahaannya Ruangguru yang menerima proyek sebagai mitra Kartu Prakerja. (*)