Kumbanews.com – CIMB Niaga Finance lewat PT. Sawara Abadi Maero kembali melakukan aksi penarikan kendaraan roda empat mobil merk Brio dengan nomor plat DD 1290 FE dengan cara mengelabui kepada anak debitur, di kantor BPN Kabupaten Pangkep sekitar jam 12:30 Wita, Senin (16/06/2025).
Menurut Ryan anak dari Siti Fatmawati yang selaku debitur menceritakan kronologi bahwa pada pukul 12:30 Wita, ada dua orang pemuda yang langsung datang ke kantor BPN Kabupaten Pangkep.
“Jadi satu diantaranya bernama Heril yang langsung ingin menarik kendaraan dan memberikan surat penarikan untuk di tanda tangani dengan menyampaikan bahwa kendaraan ini hanya di titip sementara kalau sudah melakukan pembayaran akan mengembalikan unit kendaraan tersebut,” ungkap Ryan.
Lebih lanjut Ryan yang didampingi istrinya Fauziah menjelaskan, kami merasa tertipu dengan pihak yang menarik kendaraan kami, karena kami mau melakukan pembayaran, namun kenyataannya kendaraan kami langsung dibawah entah kemana.
“Setelah membawa kendaraan kami, pihak Debt Collector dari PT. Sawara Abadi Maero menyodorkan surat penitipan untuk ditanda tangani, dengan merasa terdesak dan terpaksa anak dari debitur menandatangani surat penitipan dan ternyata surat tersebut adalah surat berita acara penyerahan kendaraan,” jelas Ryan.
Sementara dari pihak CIMB Niaga Finance, Heri selaku staf yang menangani penarikan kendaraan menjelaskan kepada awak media bahwa kami sudah memberikan surat pemberitahuan kepada debitur atas nama Siti Fatmawati. Namun pernyataan bahwa ada surat pemberitahuan di bantah oleh anak debitur Ryan mengatakan bahwa tidak ada surat pemberitahuan.
Pada hari itu juga, Ryan bersama istrinya menuju kantor CIMB Niaga Finance Makassar untuk ingin melakukan pembayaran, ternyata dari pihak CIMB Niaga Finance menyampaikan bahwa pembayaran dengan adanya tunggakan itu ada prosedur yang harus dilakukan termasuk membayar uang penarikan dengan mengajukan pembayaran sebesar Rp15 juta. Namun Pak Heri memberikan informasi kepada anak debitur bahwa biaya penarikan kendaraan hanya Rp10 juta. Tapi tidak ditanggapi oleh Ryan sebagai anak debitur. (**)