Kumbanews.com – Sebuah kebohongan akan menelurkan kebohongan-kebohongan lainnya. Apalagi kebohongan itu dilakukan oleh orang terkenal dengan jutaan pengikutnya, membuat orang lain percaya, bahkan bisa mengubah sejarah kebenaran. Ada sejumlah pemimpin kuat yang pernah membelokkan kebenaran untuk satu alasan atau lainnya.
Berikut beberapa kebohongan terbesar yang mengubah sejarah, seperti dikutip dari Ranker:
1. Adolf Hitler
Salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah, Adolf Hitler, pernah melakukan kebohongan. Dalam sejarah, dia pernah membohongi Perdana Menteri Inggris Neville Chamberlain. Hitler meyakinkan Chamberlain bahwa tidak akan ada perang jika semua keinginannya terpenuhi.
Chamberlain percaya padanya. Namun kejadian tak sesuai dengan janji Hitler. Perang Dunia II pecah. Perang ini tak akan terjadi jika Hitler tidak berbohong.
2. Grover Cleveland
Presiden Amerika Serikat ke-22 Grover Cleveland bisa dibilang presiden langka, karena didukung oleh anggota kedua belah pihak. Meskipun dia disukai, negara ini masih menghadapi masalah yang sulit. Saat itu AS mengalami masalah ekonomi, dan Cleveland tidak ingin melakukan apa pun untuk memperlihatkan kelemahan.
Tapi ada satu kejadian saat Cleveland membohongi rakyatnya. Saat itu Cleveland mengalami penyakit sejenis kanker mulut. Dia harus mengobatinya. Tapi di sisi lain, dia mengkhawatirkan rakyat Amerika, karena saat itu sedang krisis ekonomi.
Akhirnya dia berbohong. Dia mengaku berlibur. Saat itulah dia diam-diam dibawa ke sebuah perahu pribadi untuk operasi mulut (meskipun kedengarannya bukan tempat terbaik untuk operasi). Warga Amerika pada saat itu tidak tahu bahwa pemimpin mereka sedang mengalami masalah serius.
3. Mikhail Gorbachev
Pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev pernah berbohong yang menyebabkan bencana terburuk di negara itu. Saat radiasi menyebar area sekitar Chernobyl, Gorbachev mengumumkan kepada dunia bahwa semuanya sedang ditangani. Padahal kenyataannya, akan ada bencana terburuk di baliknya.
Hingga kini kebohongan itu masih mempengaruhi semua warga Soviet hingga hari ini. Daerah itu tetap tidak bisa dihuni, dan ribuan orang menderita keracunan radiasi akibat kebocoran nuklir.
4. Bill Clinton
Perselingkuhan Presiden AS ke-42 Bill Clinton dengan Monica Lewinsky tersebar di AS. Beberapa orang menyebut gosip itu mengandung unsur politik. Bukan mengaku, Clinton malah berbohong. Dia berbicara dengan sangat yakin, hingga banyak orang mempercayainya. Kebohongannya menyebabkan para pendukung mencaci maki wartawan dengan melontarkan kalimat seperti “Tinggalkan Bill sendiri!”
Dia harus berbohong dalam situasi ini agar tidak mencemari investigasi dengan cara apa pun. Setelah beberapa waktu berlalu, dia bisa mengakuinya. Meskipun begitu, Bill Clinton tetap akan dikenal sebagai pembohong, dibandingkan dengan prestasi kepresidenannya.