Kumbanews.com – Sejak beberapa waktu terakhir, Presiden ke 6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, harus pulang balik ke Singapura. SBY, sapaan akrabnya, harus menemani mantan sang istri yang juga mantan Ibu Negara, Ani Yudhoyono, menjalani perawatan di rumah sakit.
Oleh dokter di Singapura, Ibu Ani divonis mengidap kanker darah. Sejak itulah, Ibu Ani menjalani perawatan di National University Hospital.
Lewat video, SBY sempat menjelaskan kondisi Ibu Ani saat ini. “Saya sampaikan kepada para sahabat di Tanah Air Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah dan karenanya harus menjalani pengobatan dan perawat yang intensif di National University Hospital Singapura,” kata SBY dalam sebuah video yang diambil dari Singapura, dikutip merdeka.com, Rabu (13/2).
Sejumlah tokoh Tanah Air sudah membesuk Ibu Ani. Termasuk Perdana Menteri Singapura. Semua mendoakan kesembuhan untuk ibu dari Ibas dan AHY ini.
Hari ini, dua jam lalu, Ibu Ani berbagi cerita bagaimana perasaannya saat pertama kali divonis dokter terkena kanker darah. Curhatan itu disampaikan Ibu Ani lewat akun Instagramnya @aniyudhoyono. Tulisan itu dilengkapi foto Ibu Ani mengenakan baju pasien warna pink sedang menulis ditemani SBY yang berdiri di sampingnya.
“Menderita sakit, pasti pernah dialami oleh setiap orang, termasuk saya. Wajar saja. Namun ketika dokter di Singapura menyatakan saya terkena Blood Cancer, rasanya seperti palu godam menimpa saya. Kaget, tak menyangka sama sekali. Rasanya tak ada riwayat dalam keluarga yang pernah terkena penyakit itu,” tulis Ibu Ani yang dikutip merdeka.com, Minggu 17 Februari 2019.
Di salah satu bagian tulisannya, Ibu Ani menuliskan sebuah kalimat menggambarkan semangatnya melawan penyakit kanker.
“I can fight this Cancer.”
Sejak tulisan ini diunggah sudah mendapatkan 199.808 like. Sebanyak 9.383 warganet memberikan komentar dan mendoakan kesembuhan Ani Yudhoyono.
Berikut curhatan lengkap Ani Yudhoyono:
Menderita sakit, pasti pernah dialami oleh setiap orang, termasuk saya. Wajar saja.. Namun ketika dokter di Singapura menyatakan saya terkena Blood Cancer, rasanya seperti palu godam menimpa saya. Kaget, tak menyangka sama sekali. Rasanya tak ada riwayat dalam keluarga yang pernah terkena penyakit itu.
Setelah hati saya, Bapak dan keluarga bisa mulai meresapi dan menerimanya, sadarlah saya bahwa Allah Yang Maha Kuasa akan menguji siapa saja hambanya yang dikehendaki. Kali ini saya yang dipilih. Alhamdulillah, baik dokter Singapura maupun Indonesia, berusaha memberikan yang terbaik untuk saya.
Setiap hari saya mencatat pengobatan apa saja yang harus saya jalani, obat, suntikan kemo, transfusi darah dll. Saya jalani dengan tabah, tegar, penuh disiplin. Karena pengobatan itu, saya harus ketat, sementara diisolasi untuk menghindari penyakit lain masuk. I can fight this Cancer. With strong supports from everyone in Indonesia and in the world. Thank you very much for your love and care, dear my husband and family.
Bismillahirrahmanirrahim I can do this!