Kadin Didaulat Penyelenggara Pertemuan Pengusaha Negara Islam

Kumbanews.com – Indonesia pada tahun ini kembali menjadi tuan rumah pertemuan tingkat dunia, yaitu sidang tahunan Islamic Chamber of Commerce, Industry & Agriculture (ICCIA). Kamar Dadang dan Industri (Kadin) pun didaulat sebagai penyelenggara acara yang berlangsung di Jakarta  pada 22-23 Oktober 2018.

Tema yang akan didiskusikan bersama adalah ‘Role of ICCIA in the Development of Halal Economy, Economic Empowerment of Business Women, Opportunities for Investment in OIC Countries’ dengan fokus pada pengembangan infrastruktur di Indonesia.

Bacaan Lainnya

Direncanakan acara ini akan dihadiri Presiden Joko Widodo. Adapun dalam Sidang Tahunan ICCIA ini, akan dihadiri oleh seluruh anggota ICCIA yang terdiri dari 27th Board of Directors dan 60th Financial Committee Meetings.

Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roslani mengatakan pemerintah telah menetapkan infrastruktur sebagai salah satu prioritas pembangunan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Berbagai upaya, baik dari sisi regulasi, kelembagaan maupun pendanaan yang telah dipersiapkan oleh Pemerintah mulai menunjukan hasil, di mana infrastruktur sudah mulai dikembangkan secara merata di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah-wilayah pedalaman seperti Papua.

Potensi investasi pada infrastruktur merupakan salah satu isu menarik untuk didiskusikan oleh negara-negara OKI, di mana negara-negara tersebut bisa memperoleh kesempatan berinvestasi dan berbisnis di Indonesia, pada saat yang bersamaan Indonesia dapat menarik lebih banyak lagi dana dari perusahaan swasta untuk pembangunan dan peningkatan pelayanan infrastruktur.

“Pertumbuhan ekonomi dunia didorong untuk bersifat inklusif, termasuk dalam sektor keuangan. Inklusi keuangan syariah merupakan mekanisme yang baik untuk membantu mengurangi kemiskinan dan mengatasi ketimpangan. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk muslim terbesar di dunia memiliki modal kuat untuk memanfaatkan ekonomi syariah sebagai alat untuk mengatasi berbagai isu pembangunan,” kata Rosan di kantornya, Selasa 14 Agustus 2018.

Disamping itu, Indonesia memiliki posisi sebagai negara dengan perekonomian terkuat diantara negara-negara OKI, maka dari itu sudah seharusnya Indonesia dapat memposisikan diri sebagai negara pemimpin (leading country) dalam pengembangan usaha dan pendanaan syariah diantara negara-negara anggota OKI.

Tidak hanya itu, melihat perkembangan zaman yang terjadi saat ini di mana penggunaan teknologi digital semakin meningkat, dapat membantu mempercepat inklusi keuangan. Oleh karena itu penetapan tema Inklusif dan Ekonomi Syariah kedepannya berpotensi untuk menjadi paradigma baru dalam menghadapi fenomena dan penyelesaian gejolak perekonomian global, tambah Rosan.

KADIN Indonesia sebagai satu-satunya kamar dagang dan industri di Indonesia yang menjadi mitra pemerintah dalam memajukan dunia usaha, memposisikan dirinya untuk turut serta secara aktif membina dan memajukan hubungan dagang di antara negara-negara OKI.

Seperti tema pemberdayaan perempuan yang dibahas saat ICCIA nanti, Indonesia dapat mengutarakan pendapat dan masukan yang signifikan dalam memajukan peran wanita di negara-negara OKI, dimana wanita-wanita Indonesia sudah banyak menunjukkan prestasinya sebagai pemimpin di bidang pemerintahan maupun bisnis.

Seperti diketahui, ICCIA merupakan organisasi kamar dagang yang berafiliasi dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), didirikan pada sidang Menteri Luar Negeri yang diikuti negara-negara anggota OKI di di IstanbulTurki pada tahun 1976. ICCIA secara administratif berkantor di KarachiPakistan, namun kegiatan operasionalnya lebih banyak dilakukan di JeddahSaudi Arabia.

Organisasi ini beranggotakan 57 badan atau federasi Kamar Dagang dari masing-masing negara anggota OKI, yang memiliki tujuan utama yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dunia dengan memperkuat kolaborasi sesama anggota diantaranya pada sektor perdagangan dan investasi, perbankan serta informasi teknologi.

Pos terkait